icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

I Love You

Bab 5 Wanita Masa Lalu

Jumlah Kata:1054    |    Dirilis Pada: 14/04/2022

anya Joy ketika ia sedang b

dan mencoba berfikir seje

" seru Joy

u ya, sana pergi d

tidak setia" ter

Hari ini aku berniat pergi kesalah satu Bar yang

Au

keluar apartemennya. Ia butuh tempat untuk menenangkan pikirannya. Ia pergi ke sebuah Bar yang berada di tengah kota. Sebenarnya Vallery bukan tipe orang yang suka berpergian ke sebuah bar. Hanya saja

ik yang tidak karuan penampilannya dengan rambut yang terurai acak-acakkan. Ia menggunakan bodycon dress yang mmemperlihatkan lekuk tubuhnya, banyak lelaki yang memandangnya bahkan ada yang mencoba mendekatinya dan ikut berdansa disrbelahnya. Sampai laki-lak

Ro

eradu mulut dengan laki-laki, mungkin hanya keributan sepasang kekasih yang sudah biasa terjadi di sebuah bar asalkan tidak terjadi baku hantam maka penjaga pun tidak berhak untuk

brengsek berani

n tubuhmu perempuan jalang!" Ucap

Ucapkan sekali lag

jalang!! Pua

l

ak dan melepas tangannya dari genggamanku . Aku menggemgamnya makin kuat, aku membawanya masuk ke mobilku dan memaksanya untuk masuk. Aku kuni pintu mobil dan melajukan dengan k

nti me

ikku dan mau meniduriku hah... s

tau kamu kenapa, tapi yang

ka pintunya a

t tasnya yang tertinggal di sini dan ia pergi tanpa mengenakan sepatunya. Aku menghela nafas, sebenarnya aku sudah cukup lelah dan tidak ingin repot dengan masalah orang lain yang tidak aku kenal tapi hatiku berkata lain. Tidak tega rasanya jika membiarkan perempuan dengan pakaian seperti itu malam-malam begini berkeliaran tanpa sepatu dan barang-barang yang ia butuhkan untuk pulang. Jangan-jan

anter kam

langsung melihat kearah

utiku, pergi atau

nafas panjan

lagi aku bukan orang jahat. Aku hanya tidak tega pada prempuan

dak meninggalkannya. Sudah tidak peduli lagi drngannya. Prempuan me

ahku dan kembali berbalik. Aku menggngguk dan kembali berjalan in

menemanimu seb

bertanya, aku hanya memcoba untuk duduk di sebelahnya tanpa berbicara. Sudah hampur setengah jam aku duduk dan hanya melihatnya menangis. Tidak ada kat

menemaniku, dan maa

ti ini. Sudah dua kali aku bertemu dengannya di situasi tidak terduga, jika sampai aku bertemunya lagi, aku rasa aku harus berkenalan dengannya. Jika dari parasnya ia adalah prempuan yang cantik dan berkelas. Tidak mungkin jika dia adalah prempuan murahan seperti laki-laki tadi sebut. Aku semakin penasaran, sepanjang perjalanan aku malah memikirkan perempuan itu. Tidak terasa aku sudah berada di apartemen

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka