icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dosa Istri Muda

Dosa Istri Muda

icon

Bab 1 ( Tangisan Zahra Amla)

Jumlah Kata:1833    |    Dirilis Pada: 28/03/2022

kahi gadis pilihanmu kan!" T

nikahi Zahra!" t

encintai wanita lain, buk

ma akan keluarkan kamu dari ahli waris kel

nnya, terbukti pada keesokan hari keluarga be

erkumpul untuk membahas pernikahan Affanda dan Zahra. Keputusan semua keluarga

empersiapkan segala sesuatunya baik menu, baju pengantin, penata rias, tempa

a, akan tetapi pendirian sang mama begitu teguh dan sulit untuk di goyahkan. sehingga sang pria berinisiatif untuk menemui wanita yang akan menjadi calon istrinya. Kemudian, dengan mengendarai mobil sport m

istrinya sedang bersiap pergi ke sekolah untuk mengajar. Dengan mempercepat langkah kakinya sang pria mendekati calon istrinya.

a dan menarik gadis itu masuk ke dalam rumah Mariana. Begitu berada di dalam r

maksud kedatanganku kesini, Ah! Jangan pura-pura bodoh kamu!" teriak sang pria. Dia menampakkan wajah yang begitu resah. Nafasnya membur

ebingungan itu. "Duduk! Aku bilang duduk. Kamu tuli ya? Eh ... da

mata calon suaminya. Dia menuruti perintah sang pria tanpa beran

rlihat tercengang dan aneh. lelaki itu menyusul Zahra

undukkn wajahnya, sementara sang pria menatap ga

ika lawan bicarku menundukan wajahny

rsenyum lalu berkata, "Ada apa Mas?" tutur gadis itu santun. "Kamu sepertinya ingin menerkam orang dengan raut wajah begitu?" lirihnya. "Bicaralah den

menolak perjodohan in

enerima akan dinikahkan de

ang pertama. Tapi bagiku

agar bisa melanjutkan ucap

ncam ku!" erang sang pria. Dia memegang kepalanya lalu berha

a itu, tidak akan pernah terjadi!" hardik Affanda. Dia melotot menatap sang wanita, ma

atinya teriris. Bagi wanita itu ucapan sang pria bak pisau yang memotong urat lehernya. Kilatan

. Namun, tak satu patah kata keluar dari mulut si gadis. Dia hanya mampu teridam, matanya m

ita lain! Apa kau tau, ah! Dirimu siap dimadu! Bersediakah kau menjadi yang kedua?" ej

! Jika kamu bersedia menjadi istri keduaku aku berharap tidak ada p

ngkap lelaki bertubuh kekar itu. Dia menyandarkan kepala

ama calon istrinya, agar gadis dihadapnnya memandang wajahnya yang bicara dan mengerti setiap u

tidak tau siapa orang tuanya. Dengan sukarela dan tulus, Mariana mengasuhnya sehingga menjadi seorang guru.Gadis ini pun merasa berhutang bud

a merasa kesal dan sebal. Lalu dia mengumpat , "sialan! Dasar sial!" sambil keluar dari ruang tamu, dan membanting pintu. Dia

pa wanita itu diam saja,seharusnya dia menolak, perjodohan ini! Bagaimana ak

ela napas, dia berharap semua akan baik-baik saja. Jika benar perjodohan i

Tuhan, dalam menjalani takdir ini!" isak wanita itu s

belum acara pe

terlihat sibuk di ru

ra pernikahan anakmu, kita buat acara tuka

n makan siang, menghentikan kegiat

wanita itu. "Affanda tidak menolak perjodohan ini! Jadi menur

ari Affanda. Mariana menghela napas, dia tidak ingin berdebat dengan wanita itu, karena usulnya tidak diterima. Kemudian sang mertua berkata pada Revina, "Iya, baiklah," sahut wanita yang masih

an mereka harus di langsun

nggu ke

hra pada akhirnya terlaksan

ulu mengucapk

i menampung air mata yang menetes jatuh bak air hujan. Mungkin orang berpikir wanita itu bah

besarkannya itu bahagia, dia ikut merasa lega, karena telah bi

batan sedikitpun. Wanita yang telah menyandang gelar mertuanya itu mendekati sang menantu. Dia memeluk erat w

u yang lucu dan banyak, agar keluarga Gerald bertambah jumla

han karena merasa sebatang kara, namun, masih ada yang rela menerima gadis tanpa orang tua seperti dirinya sebagai menantu. Hal tersebut

ayang!" bala

ingin merasakan kebahagiaan dengan suasana kamar yang telah di dekorasi sedemikian rupa. Sayangnya, semua tidak se

apkan pernikahan ini, begitu juga Z

, Affanda bersiap untuk

elaki yang telah sah menjadi suaminya. Dia m

agi dia sudah menangis karena pe

Jangan menung

api demi menjaga pertanyaan keluarga Gerald, dia berusaha menahan suaminya agar tinggal di kamar mereka. Dirinya melangkah ke hada

n berharap!" ejek lelaki itu, sambil menghindari si gadis yang baru saja dinikahinya. "Pernika

Lalu lelaki itu melangkahi Zahra yang ber

kap sang suami yang begitu menghinanya. Dia m

berbagi keringat dan desahan buat dua insan yang bercint

arena baginya pernikahan adalah sebuah janji suci yang di

kul dadanya yang terasa sakit, lalu dia menangis meratapi nasib dirinya ya

ang dingin sambil masih terisak memeluk bantal guling. Kamar pengantin yang inda

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka