After Cloudy
merasakan kenikmatan malam pertama, tetapi bisaia membayar wanita malam yang telah Laskar jel
ang malam pertama yang mengerikan. Naura tidak lagi mejadi wanita idamannya. Me
an, ia melihat satu persatu gadis yang bisa dinikmatinya sekali
uk
telinga Laskar. Pria itu berbalik melihat pak
tak paham dengan pertanyaan yang diajukan Laskar, pas
ingin mencicipi wanita cantik yang
anpa make up membuat Laskar mendekatinya. Tidak seperti wanita lainnya, i
a kamu?" ta
mereka. Saya hanya pembantu di rumah ini." Laskar tertawa. Ia sama sekali tak pe
karang bagaimana dia menjelaskan, jika dia bukan bagian dari mereka.
pak pikir," mohon Sandara menjauhkan dirinya, teta
ea yang sensitif bagian tubuhnya. Sambil terisak tangis, Sandar
luruh pakaiannya, ia belum
esah nikmat, bahkan ketika cairan putih keluar m
*
enar-benar hancur. Sandara lari dari rumah beberapa tahun yang lalu karena ayahnya menjadikan dia sebagai tebusan hutangnya. Sed
dara tak menggubris, ia tak mungkin melupakan kejadian ini. "Ka
. Itu artinya Sandara masih perawan, pantas saja dia merasa nikmat karena Sandara ma
u disini. Hiks..." Laskar mengacak wajahnya frustasi, dia benar-benar
nghadapi semua orang diluar, selama ini ia sangat bangga dengan dirinya sendiri ka
udah menguasai nafsu anda," ucap Sandara sarkas. Laskar tak menggubris sesaat,
in untuk menyakiti hati Naura, tetapi ia tak pernah berniat menyakiti wanita ini, ia sungguh tak tahu nasib Sandara karena perbuatan bodohnya ini . "
i tubuh wanita dia bisa seenaknya
saya tidak butuh bantuan Bapak sama sekali. Lebih baik Bapak pergi dari harapan saya." Laskar terhempas, ia menenggelamkan wajah
gusap kasar air matanya. Ia perlahan meng
a membayar apapun dengan uang tapi harus Bapak ingat, Bapak tidak bisa membayar harga diri seorang wa
semaunya. Apalagi dengan perbuatan bermain dengan wanita lain sesuka hatinya. Terlepas denga
saya, kamu bisa hubungi saya kapan pun kalau terjadi sesuatu." Sandara sangat marah mende
ak
uh kasian dari laki-laki seperti Bapak
idak ia anggap ada, sampai detik ini tidak berani menamparnya, tetapi Sandara per
, tolong pahami situasi aku." Sandara berdecak, ia tak berjanji masih ingin bertemu dengan pria brens
r dengan meletakkan uang atas ranjang begitu banyak, tetapi Sandara
ri. Wanita itu tertunduk malu saa
mbicarakannya seakan menus
ara dari k
sama suamin
banget
angka b
nyataan dia tidak lagi perawan seperti kebanggaannya bia
rusnya ia mendengarkan kata Mami Rosa untuk tidak keluar malam hari. Percuma mami Rosa menjaganya se
engan seluruh tubuhnya sudah basah. Dia merasakan sangat hancur,