Love for Haphephobia
situ? Ayo cepat naik!" Ishan meman
rkan tatapan tajam dengan aura yang seolah siap untuk membunuh. Ishan yang me
us menatap tajam ke arah pria deng
idik ngeri. Walau ia tau, jika Lin
ik itu? Antara terpesona sama serem jadinya," gu
ursi samping kemudi, seketika aura h
u
gera melajukan mobil dengan perasaan tegang
sud ucapan anda tadi? Kenapa de
Ishan t
spresi wajah yang dingin. Sehingga
upun menganggap kamu lemah. Aku hanya khawatir, itu sa
rahat segera habis," perintah Lintang yang kini
ikap bossy lantaran menyadari jika Ishan teng
t Ishan melongo dan mulai meragukan
rang aku jadi seperti k
perti pada umumnya, Ishan menanya
apa?" tanya Ishan sam
rimu sendiri! Aku ba
melihat Lintang mengeluarkan
irit?" tanyanya yang sedikit terkejut
an makanan di luar! Aku lebih s
lama pacaran denganmu, kamu bahkan malas untuk bela
berlalu! Aku bah
Karena saat itu kamu menghilang dariku
ve on? Menyedihkan sekali!
ngilang! Kamu pikir kamu siapa?! Datang dan pergi se
rus mengingat yang telah berlalu, itu sudah tak berguna. Cep
tangannya untuk
, ada yang bis
rice tanpa cabe
ah cuma pesan nasi goreng s
aku harus
bahunya sembari memasukkan
syuk menikmati
g nampak seolah ia sedang menyantap hidang
kan Ishan, seolah tau apa ya
a sih menu m
a," jawab Lintang singkat, k
sih? Sini bi
pesananmu! Bentar
... ya? Please ... dikiiit a
uap, aku tak yakin setelah mencicipinya kamu
Jangan pelit-pelit
cabenya! Bukankah
sih meng
ngomon
sahnya mengatakan perasaanmu padaku?
anan and
ang membawa
dengan antusias untuk me
itu membuatmu berselimut tinja!" ucap Lin
...," Ishan tersedak me
sa-bisanya kamu menggunakan perumpamaan dengan kotora
justru dengan santainy
an makanmu!"
ra bodoh! Apa k
dak berhadapan, ataupun tidak kau sen
dengan wajah tanpa ekspresi itu membu
pada yang lain ini. Yah ... walau kadang bikin gemes-gemes jengke
a
t Ishan, sehingga Ishan tak dapat menyelesaikan kali
kan makananmu! Kalau tidak habi
Ishan yang gigih untuk terus men
lebih baik sengaja beli lagi untu
ntuk dibungkus ya beli saja! Aku hanya tidak suka dengan orang yang menyia-nyiakan maka
embuat pengunjung lain merasa risih sehingga
jer pun datang menghampiri
kan Blazer dan celana putih itu berada tepat di hadapan Ish
yang tergerai indah itu memberanikan diri untu
gan keraguan. Niat hati ingin bertanya, namun apa daya li
memanggil Ishan. Terlebih posisi duduk Li
pak Ishan?" tanya Lintang yang
ang 'pak'?" batin Dira
hat wanita yang baru tiga hari l
Lintang menangkap adany
atif untuk memberi
ke kantor lebih dulu. Permisi Pak." Lintang