icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Be My Husband

Bab 3 Tetangga Tampan dan Salah Paham

Jumlah Kata:1924    |    Dirilis Pada: 17/02/2022

h pasti sibuk dengan organisasi kampusnya. Berbagai hal kulakukan untuk mengisi kekosongan, mulai menonton drama, membuat

ku baru saja pulang dari bekerja, aku segera menuju pintu depan. Biasanya ayah aka

ta tidak sedang sendiri. Dia berjalan dari mobil dengan seorang lelaki. Bukan, t

ut. Tatapan mata tajam, hidung mancung, alis tebal dan rah

il ayah membuat k

yaku pada pria yang ki

namanya Evan. Ternyata akan pindah ke depan

pis ke arahku sambil mengulurkan tangann

aka. Kak Evan bisa panggil Kiran," balas

beberapa saat. Tepat pada saat itu seolah aku bisa melihat

menjawab setiap tanya atas de

*

lelaki itu ke depan rumahku adalah salah satu kejutan terbesar tahun ini. Aku menaruh tangan di atas dada sebe

mu Tuhan," gumamku men

erlalu bersemangat. Selain akhir pekan yang masih lama, pelajaran pada hari-hari itu juga berat. Namun

ang semalam kuganti dengan tas ransel dengan motif bunga. Rutin kulakukan setiap ming

ada ayah dan Kanaya yang t

a terlambat ke rumah sakit," ujar

masih sibuk memegang ponsel. Aku bisa melihat bagaima

u meminum segelas air putih. "Aku pergi duluan,"

ak berusaha menghabiskan nasi goreng di piringnya. "Ayah

s. "Belum, nanti sore baru dat

egitu kita undang saja Evan untuk makan malam b

berbenah," tambahku kemudian melanjutkan m

kir sejenak. "Baiklah, na

am diriku tidak

itu terus bersarang dalam kepalaku, ba

gia ya?" Ruri datang sambil mengemu

uk bertopang dagu di dalam kelas. "Nggak,

bah posisinya dengan duduk di sebelahku

a?" tanyaku

r malam nonton yuk di rumahku, sekalian kerja t

tersenyun lebar. "Nggak bisa,

at bingung. "Siap

apa-apa soal Evan kepada Ruri. Nanti setelah aku dan Ev

. Bedanya aku masih bisa memaklumi upacara yang diadakan satu kali seminggu sebagai tanda penghormatan kepada pahlawan yang telah be

Katanya pacaran sama mah

obrolan dari murid kelas lain. Terutama para murid perempuan yang senan

ahun ketiga kuliah. Ng

acaran sama yang lebih dewasa itu bikin nyaman. Lebih per

, aku mulai membayangkan bagaimana jika berpacaran dengan Evan nant

engan jelas. Terutama fakta bahwa Tia duluan yang berjuang untuk bisa pacaran dengan mahasiswa tersebut. B

ku dan menuju ke aplikasi laman penc

ia yang lebih t

ung ke atas, mana kala mulai memba

ei

eseorang yang membuatku hampir masuk ke dalam

hku. Perhatian teman satu kelasku, maupun murid lain

a a

"Buku catatan Fisikaku," uja

l. "Aku lupa. Bukan, ketinggalan di tasku yang satunya. Semalam aku menggan

. Selain mata pelajaran yang berbeda, aku juga memiliki tempat pensil ca

"Apa? Kau bilang akan

"Ya namanya juga lup

nyaman. "Kalau begitu aku akan mencatatnya pada kertas biasa

pa

malas untuk mencatat contoh soal pada papan tulis, apalagi menuliskan cat

kau katakan kemarin, ingat janjimu," ujar

n. Kau boleh kembali ke kelasmu, karena sebentar guru

n oleh Ruri seputar hubunganku dengan Deril. Berapa kali pun aku menjelaskan bahwa h

ini berdiri di depan kelasku dengan wajah datarnya. Sepertinya kelasnya selesai terlebih dahulu. Yang menjadikanku kini menghel

era aku berjalan keluar menuju Deril, sebelum teman satu k

u membuka telapak ta

lagi?" balasnya sambil mengelu

ngan Deril dengan cepat, lalu

kannya. Besok akan

sekolah. Untung saja bayangan wajah Evan membuat pikiranku teralihkan sejenak. Aku segera melanjutkan membaca artikel yan

*

ak masih kosong, berarti Evan belum datang berbenah. Tidak ingin lelaki itu melihatku da

s dari artikel yang kubaca adalah bahwa pria yang sudah dewasa akan menyukai perempuan yang bersih dan

hatku telah berganti pakaian d

ah banget. Ibu lagi masak?" uja

kulkas untuk mengamb

buat makan malam bareng. Ayahmu juga mau ajak dia ngopi

yang diberikannya tadi membuatku menggerutu dalam hati. Dengan berbagai pertimbangan, akhi

harus mengerjakan catatan Deril pada malam hari nanti. Untuk mempermudah pemantauanku terhadap kedatang

tulisan lelaki itu begitu bagus? Seolah seperti hasil ketika font yang terdapat pada aplikasi

umus dan angka tersebut, belum juga selesai. Aku bahkan lupa untuk mengintip melalui

le

enyambutnya. Namun mataku melebar begitu melihat sosok Evan yang datang. Aku melirik jam dinding dan masi

n," seru

untuk bisa menunggu di sini, lagipula rumah masih koto

a depanku. Namun Evan malah duduk di sofa bagian belakangku. So

komentarnya melihat

catatan. Namun tersadar akan sesuatu, nama De

isi tulisan Deril. "Pindahin?" ujarnya melirikku. "

a membantu. Soalnya aku lupa kembaliin bukunya

eh pelan. "Indah ya mas

juga Evan harus datangnya sekar

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Putih Abu-Abu3 Bab 3 Tetangga Tampan dan Salah Paham4 Bab 4 Obrolan Berat5 Bab 5 Merpati Berubah Menjadi Gagak6 Bab 6 Romantis Tak Melulu Soal Cinta7 Bab 7 Strategi Menghadirkan Matchmaker8 Bab 8 Kandasnya Harapan9 Bab 9 Love Scenario10 Bab 10 10. Memacu Adrenalin11 Bab 11 Minggu Sempurna12 Bab 12 Deep Talk13 Bab 13 Only Hope (1)14 Bab 14 Only Hope (2)15 Bab 15 Double The Trouble16 Bab 16 It's Hurt, That's Love17 Bab 17 Loving You is a Losing Game18 Bab 18 Risalah Hati19 Bab 19 Hari itu juga, Hati Kiran Meledak20 Bab 20 Pindah Sekaligus Move On21 Bab 21 Transisi Kiran22 Bab 22 Berkawan dengan Kesendirian23 Bab 23 Muncul Tanpa Pertanda24 Bab 24 Temu di Ambang Pilu25 Bab 25 Apakah Resign Saja 26 Bab 26 Kisah Nostalgia27 Bab 27 Penasaran Membawa Luka28 Bab 28 12 Jam Berdua (1)29 Bab 29 12 Jam Berdua (2)30 Bab 30 Gelombang Marabahaya (1)31 Bab 31 Gelombang Marabahaya (2)32 Bab 32 Keteguhan Hati33 Bab 33 Analogi Aneh Berujung Kebenaran34 Bab 34 Cinta Lama Belum Kelar35 Bab 35 Heart Shaker36 Bab 36 I Just Couldn't Save Myself Tonight37 Bab 37 Bos Ganti Status!38 Bab 38 Hari itu di Yogyakarta39 Bab 39 Serpihan Kisah40 Bab 40 Can You See My Heart 41 Bab 41 Jawaban Penuh Luka42 Bab 42 Termanjakan Oleh Kekasih43 Bab 43 Bertaut Beriringan44 Bab 44 Sebuah Awal Baru45 Bab 45 Membara di Kantor46 Bab 46 Aku Sedang Mencintaimu47 Bab 47 Kiran Ingin Melihat Karin48 Bab 48 Cup Cup49 Bab 49 Hati Manusia Ternyata Serapuh Itu50 Bab 50 Kondisi Darurat51 Bab 51 Menepi Untuk Berjuang Kembali52 Bab 52 Sendu Kerinduan53 Bab 53 Kamu Yang Kutunggu54 Bab 54 Impian, Harapan dan Cinta55 Bab 55 Saling Memiliki56 Bab 56 Kebahagiaan Sempurna Kiran