Perjanjian Cinta
A ..
a beranjak dan menemui seseorang yang
juta ku?" pint
sedangkan aku pernah meminjam apapun pada pa
jikan tiga juta itu pad
enekankan kata Pamanku pada pria dewasa itu. seolah menegaskan, bahwa s
" tambah gadis itu. Sementara Riska terlihat ketakutan, berlindung
tukku, maka kau harus menemani juragan Cina itu mal
jut. Riska bahkan telah menutup bibirnya dengan kedua telapa
malam ini!" kata Kasto
iska. Sementara Mila hanya mampu membelalakkan matanya. Tak menyangka bahwa Pamannya tega
a akhirnya berhasil
menggeram sambil mencekal pergelang
Mila berteriak sambil men
tu. Sedangkan Kasto hanya diam sambil men
et oleh pemiliknya, mau tersandung atau terjatuh pun
ila seperti itu Kas!" kata seseorang
langkahku!" kata Kasto memberi ancaman pada orang
lang itu. Hingga akhirnya mereka telah sampai di jalan yang gelap dan lengang. Suasana bertambah menyeramkan karena jalan yang mereka lalui berada di pinggir ladang pertanian. Dan di uju
orong Kasto hingga terjatuh masuk kedalam parit sawah. Keinginannya hanyalah kabur dari pria itu sejauh-jauhnya, namun kakinya sendiri masih terasa ny
poh-gopoh, sama payah dengan dirinya. Berkali-kali ia jatuh dan harus bangkit dengan cepat, mengesampingkan luka di kaki dan rasa pegal yang membuat kakin
NNN!!! B
ukan gadis itu disana. Pengemudi itu masih celingukan mencari korbannya. Mungkinkah ia berhalusinasi? ataukah ia sedang mendapatkan gangguan dari makhluk tak kasat mata? Bulu kuduknya meremang seketika, buru-buru ia akan memba
wa aku pergi dari si
g CEO muda yang sedang dilanda stres akibat
pria setengah baya yang terlihat mabuk. Rafin masih sempat menangkap pand
ng dari pandangannya, pergi bersama seseorang yang menyeretnya kasar dan dip
ftt
kesenangan harus terusik oleh seseorang yang bahkan tidak dikenalnya. Segeralah ia meneruskan
beban yang menghimpitnya. Permasalahan yang seakan terasa hin
*
ejak tadi. Rio, Tommy dan Hendra. Ketiganya telah bersahabat sejak di bangku SLTP, p
n masih mampu melihat beberapa wanita yang menatap penuh minat padanya. Siap menghabiskan satu malam penuh meski tanpa bayaran sekalipun. Nam
menyesapnya perlahan, menikmati rasa blackcurrant dan oakville yang menjadi rasa favoritnya. Sesekali netranya menatap wanita-wanita penghibur yang tersorot saat kilatan lampu diskotik mengarah padanya. Ta
gan. Berbelahan dada rendah dengan pundak yang terekspos dan berpotongan ketat dua puluh centi diatas lutut, dipadukan dengan heels berwarna hitam. Terlih
alunan musik yang seakan mengamuk. Rafin dan wanita tadi pun juga ikut masuk dalam kerumunan. Tubuh mereka saling menyatu, menciptakan sensasi liar yang mereka ciptakan sendiri. Rafin bahkan telah me
*
persis seperti seorang pencuri ayam ya
melihat lelaki yang tadi sedang keluar dari basement gedung sebuah diskotik. Ma
nya dengan kerumunan di ruangan yang lebih dalam. Ia menyelinap, menghilangkan jejak
oget asyik. Ia menabrak, mendesak, mendorong siapapun dengan k
*
UK
uning tadi juga ikut terjatuh bersamaan dengannya. Sedangkan sebagian tubuhnya juga sedang tertindih oleh seonggok tubuh lemah yang tadi men
oba untuk mengingat wajah seorang wanita yang baru saja menabraknya
alu dengan peristiwa ini, ditambah lagi ini adalah tempat umum. Ia dikerumuni oleh orang banyak yang hampir seluruhnya memusatkan pandangan kepada
ti tadi. Bahkan perilakunya sekarang juga s
uan!" ucap Mi
ak habis pikir dengan j
olisi? atau satpam? bahkan kau baru saja melewati beberapa orang s
tadi menyeret gadis itu dengan paksa, hingga jatuh tersung
ya, namun sisi kemanusiaannya akhirnya bangkit saat kejadian y
kan manusia dengan kasar sepert
sar bocah tengik!" umpat lelaki setengah bay
teriak gadis itu. Air mata te
denganku, lalu siapa yang
dis itu menunj
k tahu menahu
masalahmu!" ucapnya penuh emosi dan berniat pergi meninggalkan gedu
Tuan. Bantulah aku."
pria tua itu sambil menjambak rambut panjang gadis itu, membuatnya terseret-seret
i, kekecewaan dan kemarahan yang menumpuk atas berbagai permasalahan Rafin akhir-akhir ini, membuatnya ka
ng dengan baik, atau kau juga akan merasakan perlakuan
kur, belum juga bangkit dengan sempurna Rafin sudah menjejakkan kakinya di perut lelaki tadi, kemu
T
into