Dia Bukan Suamiku
t tangan Alby yang besar, menjadi bantalan untuk tidurnya sema
nja. Kayaknya, ada tuka
ta Alby dengan mata
ggoda untuknya. Walau sedang tidur, Alby masih terlihat tampan. Saat itulah Shafa merasa sangat beruntun
agar tautan bibirnya tidak terlepas. Hampir kehabisan na
u belan
tukang sayur yang lewat di depan rumahnya. Banyak ibu-ib
Shafa pada tukang sayur
depan, tuh, d
" tanya Jelita yang baru saja datang de
at dan tanpa melihat waj
?" tanya seseor
afa, istriny
" tanya salah satu ibu-ibu dengan te
ngkanya kalau Mas Alby bakal nikah sama saya, 'kan? Tapi sayangnya, kita
embayar sayuran yang dia beli. "Bang,
menghitungnya dengan c
an uang pecahan 50 ribu, "A
ah, terima k
dibangunin. Mungkin kecapean gara-gara semalem kali, ya? Habisnya, dia na
iri aja, nih," ucap seoran
permisi, ya, Ibu-ibu?" Shafa merasa pua
*
jagung, tempe goreng, dan sambal, Alby yang sudah selesai
fa yang duduk di hadapan Alby, sambil mengambilkan nasi untuk suaminya itu.
y lagi-lagi meledek istri
mongin kamu di depan ibu-ibu. Dia ngom
imana?" tanya Alby yang mul
ngun dari duduknya, pergi ke dapur meninggalkan Alby yang m
rah, Alby mendekat dan memeluknya dari belakang. Kepalanya dia sanda
terlambat." Shafa pergi
"Cium dulu," pinta Alby yang sa
enawan, membuat mata Shafa sulit
m du
er
m du
ik itu. Berkali-kali dan dengan kuat menahan Shafa yang mencoba berpaling. Semakin lama, Shafa merelak
teriak Jelita dari de
ari menuruni anak tangga, menuju lantai baw
mau ng
cakar m
erkali-kali memanggil, mereka abaikan. Bibir mereka saling bertautan. Tangan Shafa
*
Saat selesai, Shafa duduk di sofa depan televisi, memakan cemilan yan
"Mas Alby? Kamu, 'kan, yang ketuk pintunya?" Sh
uk dan mencium pipinya dari belakang. Tangan Alby ya
h. Lagi pula, itu hal wajar untuk pasangan yang baru menikah. Keromantisan mereka lagi-l
a masak semur daging, loh! Mas Alby mau enggak?" Jelita seperti
kar di perutnya dengan kuat. "Ayo, sayang, kita makan b
mburu la
hafa menyalakan kompor untuk m
neran udah jatuh c
rinya. Dia berdiri di belakang Shafa. Setelah mematikan
ku cinta s
hafa menjawabnya se
hon
n aku b
a, saat Alby menciumnya semakin dalam. Mereka sama-sama menikmatinya. Sema
karang," pinta Alby
, kamu baru pul
au atau
aku, ikutin m
a. Shafa bisa merasakan tubuh kekar suaminya itu. Unt
Wajah Alby berada di atas Shafa. Ba
nya ke
an percaya sama aku, kita
amu udah cin
u, Shaf. Janga
Alby yang indah. "A-aku ... Aku u
encintai kamu. Jadi, ak
boleh,
yang kekar, membuat Shafa selalu terpukau. Shafa masih merasa malu,
a kamu jadi
ku t
ut . Aku bakal p
k menyentuhnya lebih jauh. "Mas, kam
mpai-sampai membuka matanya leba
erius,
lakangi Shafa. "Beneran, Shaf. Dia yang suka sa
u masih aja respo
a Shafa dalam dekapannya. "Bahkan aku udah bilang ke dia untuk jangan deketin aku lagi. Ta
Alby takut, Shafa memulainya lebih dulu. Mencium sang
*