icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Devil

Bab 4 ANTEK PAMANNYA

Jumlah Kata:1334    |    Dirilis Pada: 14/02/2022

kan bersama Alardo gadis itu tampak lebih ceria

esuatu yang berbeda se

l. Melayani Alina termasuk membawa beberapa minuman yang

ng membuat Alina merasa bahwa Ala

ja seperti itu. Ini hari Minggu, ka

s itu dengan seringai kemudian tertawa. Entah hal apa yang membuat Alar

kita nona, tuan Hendrik tak mu

ien perusahaan. Tepat di hari Minggu pagi ini mereka harus be

pa yang kau tahu soal

i setiap klien. Ya, Alina masih begitu mudah umurnya baru saja menginjak dua pulu

i sebelumnya, suruhan d

. Ya, mendengar kembali nama pamannya me

agaimana bisa?

nona, cepat atau lambat paman nona akan tetap bisa menemukan nona. Lebih baik b

a ingin sejak awal bertemu Alardo pasti Alina meminta Alardo membunuhnya. Namun

informasi mengenai klien kita. Tak mungkin

kali sikap Alina. Tak bisa memperca

erlu saya perbesar agar nona

i meja tengah. Kemudian memberikan

da pada naungan perusahaan kedua orang tua Alina

ya. Padahal aku sudah membac

h, tanpa saya non

rus segera bersiap-siap hadir ses

fe tepat di dekat perusahaan mereka

Bagaimana tidak Alardo benar-benar tampan, ia menggandeng Alina untuk berjalan bersamanya b

dan Alina dimintai nomor

h di sini rupanya. Maaf telah

apa Alina dan Alardo dengan top

n, lagi pula kami

kalung permata yang bergelantung di lehernya. Ia dapat melihat manik

kontrak saham ki

an Hendrik justru terpaku dengan segal

an Hendrik menyukai

arah kalung saya? Bukankah

setelah melarikan diri dari rumah ayahmu sendiri. Kau tak mun

Bahkan segala perhiasan yang ia pakai hanya untuk pertemuan ini bernilai fantastis. Padahal

endirian ini. Saya merasa semakin bebas melaku

dekap tangan di dadanya kemudian menatap re

a kini sudah tak terlihat lagi keberadaannya. Alina paham, p

Hendrik ketika Alina just

Mengambil beberapa tisu dari meja untuk mem

ung senyum. Menampakkan taringnya yang kemudia

gelilingi kafe ini. Jadi saya harus membersihkan

an Hendrik. Ia benar-benar salah menerima perintah dari pamannya Ali

lian sebena

aja mengambil langkah dirinya langsung terpeleset dan

ucap sembari mendekati tuan Hendrik yang terlentan

ya bantu

ar hebat. Ketika dirinya mengalami rasa takut yang luar biasa di sisi lain Alina tampak tenang duduk di san

a mengambil langkah pertama menjauhi Alardo sebilah pisau yang entah d

bagaiman

mbus dari telapak kakinya itu. Menatap Alar

i itu. Garing dan juga tawa merdu mele

sadar bahwa seluruh orang yang berada di kafe in

erhatikan langkahnya. Lebih berhati-hati kali ini t

uat banyak orang tewas dalam hari pertama bulan mereka. Bahka

dan menolak perintah dari pamannya Al

aku, maaf

aki Alardo. Bukannya iba Alardo justru semakin kesal, kuku

kan Tuhanmu! M

jauh menghantam dinding kafe. Bahkan saking k

kh

ada di tekuk leher tuan Hendrik. Selalu gerakan saja maka kepala tuan Hendrik a

mberikan izin memb

um memberikan perintah Alardo tak bisa melakukannya. Ia

ang kau inginkan,”

umpa tuan

n detik itu juga darah langsung menyembur dar

yang di mana awalnya menjadi tempa

njadi baik amis! Selesaikan semua

tergenang darah kemudian menerima tawaran sosok Ala

ena percikan darah dari man

untuk n

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka