The Devil
kan bersama Alardo gadis itu tampak lebih ceria
esuatu yang berbeda se
l. Melayani Alina termasuk membawa beberapa minuman yang
ng membuat Alina merasa bahwa Ala
ja seperti itu. Ini hari Minggu, ka
s itu dengan seringai kemudian tertawa. Entah hal apa yang membuat Alar
kita nona, tuan Hendrik tak mu
ien perusahaan. Tepat di hari Minggu pagi ini mereka harus be
pa yang kau tahu soal
i setiap klien. Ya, Alina masih begitu mudah umurnya baru saja menginjak dua pulu
i sebelumnya, suruhan d
. Ya, mendengar kembali nama pamannya me
agaimana bisa?
nona, cepat atau lambat paman nona akan tetap bisa menemukan nona. Lebih baik b
a ingin sejak awal bertemu Alardo pasti Alina meminta Alardo membunuhnya. Namun
informasi mengenai klien kita. Tak mungkin
kali sikap Alina. Tak bisa memperca
erlu saya perbesar agar nona
i meja tengah. Kemudian memberikan
da pada naungan perusahaan kedua orang tua Alina
ya. Padahal aku sudah membac
h, tanpa saya non
rus segera bersiap-siap hadir ses
fe tepat di dekat perusahaan mereka
Bagaimana tidak Alardo benar-benar tampan, ia menggandeng Alina untuk berjalan bersamanya b
dan Alina dimintai nomor
h di sini rupanya. Maaf telah
apa Alina dan Alardo dengan top
n, lagi pula kami
kalung permata yang bergelantung di lehernya. Ia dapat melihat manik
kontrak saham ki
an Hendrik justru terpaku dengan segal
an Hendrik menyukai
arah kalung saya? Bukankah
setelah melarikan diri dari rumah ayahmu sendiri. Kau tak mun
Bahkan segala perhiasan yang ia pakai hanya untuk pertemuan ini bernilai fantastis. Padahal
endirian ini. Saya merasa semakin bebas melaku
dekap tangan di dadanya kemudian menatap re
a kini sudah tak terlihat lagi keberadaannya. Alina paham, p
Hendrik ketika Alina just
Mengambil beberapa tisu dari meja untuk mem
ung senyum. Menampakkan taringnya yang kemudia
gelilingi kafe ini. Jadi saya harus membersihkan
an Hendrik. Ia benar-benar salah menerima perintah dari pamannya Ali
lian sebena
aja mengambil langkah dirinya langsung terpeleset dan
ucap sembari mendekati tuan Hendrik yang terlentan
ya bantu
ar hebat. Ketika dirinya mengalami rasa takut yang luar biasa di sisi lain Alina tampak tenang duduk di san
a mengambil langkah pertama menjauhi Alardo sebilah pisau yang entah d
bagaiman
mbus dari telapak kakinya itu. Menatap Alar
i itu. Garing dan juga tawa merdu mele
sadar bahwa seluruh orang yang berada di kafe in
erhatikan langkahnya. Lebih berhati-hati kali ini t
uat banyak orang tewas dalam hari pertama bulan mereka. Bahka
dan menolak perintah dari pamannya Al
aku, maaf
aki Alardo. Bukannya iba Alardo justru semakin kesal, kuku
kan Tuhanmu! M
jauh menghantam dinding kafe. Bahkan saking k
kh
ada di tekuk leher tuan Hendrik. Selalu gerakan saja maka kepala tuan Hendrik a
mberikan izin memb
um memberikan perintah Alardo tak bisa melakukannya. Ia
ang kau inginkan,"
umpa tuan
n detik itu juga darah langsung menyembur dar
yang di mana awalnya menjadi tempa
njadi baik amis! Selesaikan semua
tergenang darah kemudian menerima tawaran sosok Ala
ena percikan darah dari man
untuk n