Kelahiran Kembali
h dan baju terkoyak. Aku bisa merasakan tekanan yang kuat mengintimidasiku. Tatapan matanya, tidak b
sini, jangan meningga
kkh
atkan pedang. Hanya beberapa langkah dengan L
bisa mendengar pikiranmu, tapi kamu tidak bisa membaca pikiranku hehehe,' deham Xia
s tingkat 8,' cetus Jiu feng. Mereka sama-sama mendiam, hanya bergelut di pikiran masing-masing. Telah terjalin kontrak darah,
xiao. Kadang mengangguk, kadang menggeleng dan lebih parahny
t pedang
us
gitu lambat dan berat! Dia bukan orang sembarangan. Andaikata mau memenggal kepalaku, mungkin sudah tergeletak di bawah sekarang. Walaupun melawan sekuat tenaga, itu seperti melempar diriku ke gerbang kema
n itu!' ketus Xia yu. Hanya
ah akting pali
las Jiu feng. Mendengar ucapan itu, Xia yu se
ngatai balik. 'Huh bukankah
ampu diucapkan mereka berdua. Li xiao memotong
caya wajah itu?' pikirannya mulai curiga terhadap Li xiao. Namun, tidak dengan Li xiao,
us
asan, menempel di leher Li xiao. "Diam atau putus!" intimidasi pria i
nunjukkan alis keriting, tidak mengerti ucapan Li xiao. 'Apa yang dia bicarakan? Itu tidak penting. Aku harus membunuhnya! Apabila tidak membunuh, akulah yang terbunuh dan begitulah hidup,' pikir p
ra
lehernya tergores, mengeluarkan cairan berwarna merah ke
g,' hati Li xiao semakin waswas. Mulai memutar otak, agar keluar dari situasi mencengkam. Poko
ak maju menyelamatkan Li xiao, menyerang pria yang menyandera masternya. Baru Jiu feng
us
kh
xiao, mendapati dia
w
Menyaksikan itu semua, tidak bisa bergerak atau bercanda lagi. Mimik seriusnya kembali terlihat. 'Siapa pria ini? Kuat sekali! Dia hampir membunuh Jiu feng,' kalbu Li xiao. Khawatir t
olong!" tegas Xia yu. Perkataannya
goda, "Hehehe, it
ran, 'Baiklah kita tidak bo
kunang-kunang. Malah dicibir oleh Xia yu, 'Hentikan ekspresi itu! Seandainya aku adalah dia, mungkin saja aku sudah menebasmu! Kau sepe
ker!" Sesaat, dia tidak mempedulikan peda
. Ek,
adis di depannya bergerak. Dia ikut menggerakkan pedang, tidak terlepas dari leher jenjang
nar bodoh! Kamu harus mati sekarang!' suara hatinya. Mengangkat pedang, siap menebas leher gadis di depannya. "Okow, kita melupaka
to
hanan Li xiao, tetapi kata-kata gadis ini di depan pria itu. 'Apalagi yang dia ucapkan? Aku tidak mengerti! Di sin
epan. Dia sedikit kebingungan. "Kenapa kau mau
nca
. Ringisan itu didapat dari darah di dada merembes keluar. Akibat tancapan p
lahan apapun, kenapa aku harus
engabaikanku. Ketiga, kau memotong ucapanku! Terakhir, mencoba membunuhku, ahh! Hanya mati yang pantas menebu
getahui itu, segera memelototi Jiu feng. 'Maafkan aku Master,' sesal Ji
t ke
dulu pedangmu! Aku ak
ir dia siapa? Menyelamatkan diri sendiri tidak bisa, apalagi orang lain.' Lamunan pria ini tidak percaya terhadap gadis itu. Masih tidak melepaskan pandangan ke mata Li xiao, tetapi matanya