Kelahiran Kembali
a, buah dan bunga di meja. Aroma kantung bunga lavendel, terus menari di udara. Sungguh disayangkan, untuk keadaan saat ini, harus ada suara penuh minat. "Kam
upun menolak. Kedua tangan menyatu, diletakkan di depan dada
ang untuk itu," ucapan dingin nan datar. Menemani langkah kepergian Putra Mahkota. Wajahnya ikut mendatar, tidak ada gari
bukan aku yang bekerja keras sampai di detik ini! Apa dia bisa bertahan di posisi sekarang? Ahh!' deruan napas, tetapi lebih merunj
-
anak keluarga Lu menonjol dengan bakat masing-masing. Tapi--- kenapa harus perempuan satu itu, yang tidak memiliki bakat apapun? Baiklah, seandainya diangkat menj
-
u pudar nan kaku. Tidak ada arang, tidak ada alas. Hanya ada tumpukan jerami kering. Terdapat jerami kering, Xiao li tetap ter
mikirkan pipi merah, dahi membengkak! Apalagi kedinginan yang melandanya. Direbahan pejaman mata, hanya memikirkan sang ibunda. "Aku harus bertahan,
-
ur
n, memaksa masuk ke mata, Dingin! Terpaksa, membuka kedua bola mata hitam, terkaget akan guyuran air. Dua dayang tidak mau menyentuh Xiao li
satu dayang. Xiao li, padahal sudah membuka kelopak mata. Naas, tenaganya belum terkumpul sepenuhnya. Dia menggerakkan kedua tangan dan kaki.
au menyentuh lama-lama tubuh bau i
Xiao li menatap jalan, kakinya tersandung kerikil dan batu. Karena tidak berjalan dengan benar. 'Mau dibawa kemana lagi? Aku ingin sekali mengakhiri hidupku atau aku tidak bisa lagi m
-
Mengintip sudah ada tamu. Semua anak keluarga Lu berk
u, kembali menundukkan kepala. Malu dan takut. Tidak berani lagi menatap dan mengangkat wajah. Walau Xiao li sudah berganti pakaian. Tetap saja, dia tidak didandani seanggun nona pertama atau seglamor
u yang gelisah. Siapa lelaki itu? Kenapa datang kesini, tetapi adaapa dengan mataku ini?' kata hati Xiao li. Dia terus mengejap-ngejapkan kedua bola mata. Maniknya berkunang-kunang, dari kemarin hingga se
k berani menatap mataku?' monolog pria yang
k akan pemikiran itu, lantas memberi salam. Dia tahu, sudah bertunangan. Sayangnya, dari dulu hingga sekarang tidak pernah bertemu, kecuali di saat masih kecil. Pernikahan mereka, telah direncanakan oleh Kai
kit gugup saja. Maka dari itu ... Hamba akan menggantikannya memberi salam," pungkas An ran. Membungkukkan badan ke depan,
a. ''Sihh! Aku ingin meninju mulut itu!'' g
" balas sang kakak. Lu bing bin membisiki san
tra Mahkota, datang kemari atas perintah sang Permaisuri. Agar membatalkan pernikahanya dengan nona keempat. Semisal, keluarga Lu menolak atau nona kee
h masyarakat' tidak memenuhi kualifikasi sebagai Permaisuri masa depan. Dia membuat keributan, supaya membatal
l membacakan salam pembuka. Xiao li yang berlutut tiba-tiba. 'Aku tidak mendengar jelas dan juga aku tidak bisa menahan ini lag--gi ak ....' hati Xiao li mula
t dari keluarga Lu
kgg
ao
erhenti membaca dekrit Kekaisaran, isinya pembatalan pernikahan. Putra Mahkota, menya
Maka, tunda dulu hari ini, setelah kesehatan nona Keempat membaik, baru lanjutkan masalah ini. Tentunya, dengan pembatalan pernikahan!" tega
ke seluruh penjuru. Orang-orang yang mengolok-olok Xiao li, sekarang lebih kejam lagi. Sudah hilang bayang-bayang tunangan Putra Mahkota, apalagi Permaisuri masa depan! Meski belum sepenuhnya dibatalkan oleh Putra Mahkota. Karena Xiao li belum menerima dekrit. Seharus
-
ang di sekeliling, menertawai langkah kaki gadis ini. Dia hanya ditemani s
a hahah!" tawa nyaring. Xiao li masih menunduk, ti
li tidak bisa berlari dari kepungan para Pria entah dari mana ini. Netra hitamnya melesat takut, belanjaan berceceran di mana-mana. Pelayan tadi tidak terlihat, dirinya