Miss Liar
*
r kita?" tanya Roy yang melihat Ba
i ia keluar tanpa alasan lal
at lagi. Apa terjadi sesuatu deng
yo kita keluar." Roy menarik
apa,
ut a
ta di sini?
a. Tiga kali Roy mengetuk pintu. Namun, tidak ada yang menyahut dari dalam rum
g bisa sa
ya salah kamar." Sahut Roy dan se
ta itu baik-baik saja.
langkahnya dan berb
oso." Bayu mengulurkan tang
nci kamar tinggalnya, dan meninggalk
*
dra. Tangan kanannya memegang gelas berwarna putih berisikan teh hangat. Sesekali ia memeriksa
n saat di Ibukota nanti." Raya meny
ti berkas ijazah, transkrip nilai, j
mendapatkan pekerjaan b
ada yang akan mengetahui bahwa ijazah, transkrip nilai, dan sertifikat itu
enuju kantor TVJ sepagi mungkin, agar tidak terlambat. Saat pintu kamar tingga
begini di depan pint
Bayu memberikan sebuah kotak kecil berwarna hijau dengan tutup transparan,
ian dari orang yang tidak di kenal." Kata Sandra den
erkali-kali oleh wanita cantik itu te
ar wanita itu. Ayolah kita ke lokasi proyek. A
*
aya basah karna air kotor itu." Bentak seora
, ia merasa terganggu karena ulah salah satu pegawai di T
ihat mbak dari tadi memarahi Ib
am tampilan Sandra dan memperhat
an. Ngapain ikut campur!" be
ini. Mungkin Ibu ini tidak sengaja. Harusnya mbak
memperhatikan secara seksama apa yang dilakukan karyawati kepada office girl dan Sandra yan
Sepertinya bukan karyawan di sini?" tan
lah satu kandidat untuk
angan saya cv wanita itu s
ik P
nuh pesona ini memperhatikan dari dalam mobil miliknya. Kemudian Sandra duduk sambil memukul hak salah satu sepatu yang sol nya agak terlepas. Hardy merasa simpati dengan a
ar kala mendengar pint
atu pelamar tadi." Direktur tersebut men
lembar dokumennya dengan wajah cerah lalu berkata, "Terima wanita
ngsung dan cepat memutuskan perihal penerimaan karyawan. Namun, ia tidak
dinyatakan lulus. Saya ingin bert
ik,
*
erima di TVJ. Silahkan ikut saya kare
gikuti arahan tim HRD nya ke ruang Direktur untuk menemui CEO. Sandra pun ditinggal
Saya harap kamu bisa berkontribusi dengan sangat baik
dan menjabatnya erat dan berkata, "Terima kas
sesaat ia merasakan p
ada masalah. Saya lihat
. Jadi saya pakai sepatu asal saja. Taunya hak nya lepas." San
gapa CEO yang banyak disukai wanita ini bertanya ukur
jawab Sand
isa bekerja di sini." Lanj
gin sekali membagikan cerita bahagia ini kepada Raya. Namun, ia takut nomor telep
ah kartu yang berisikan identitas pengirim. Tertulis Hardy Caksono, CEO TVJ. Seperti mendapatkan keberuntungan besar. Sambil menyelam minum air. Pepatah itulah yang menjadi perumpamaan Sandra kini. Ia sudah menerka bahwa lelaki yang ingin berjumpa dengannya tadi terpikat