icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kutukan Sang Alpha

Bab 3 : Pertemuan Awal

Jumlah Kata:1190    |    Dirilis Pada: 29/01/2022

h gila?!"

lah memudar, dan ketika dia menyadari risiko dari hal yang baru saja

mandanginya de

tuk mendekati sang putri. Dia meletakkan tangan di atas pundak putrinya. Wav

in?" tanya ayahn

ukkan ketegaran, meski tatapannya penuh kengerian. Rasanya Waverly tidak lagi memiliki kendali atas dirin

yang menunjukkan kebanggaan sekaligus kekhawatiran. Ayahnya sekali lagi berpaling ke arah kerumun

terjadi sebelumnya; tidak ada yang pernah mengajukan diri sendi

ta, "Memangnya dia boleh melakuka

gejutkan, tetapi aku tidak melihat ada alasan untuk menolak p

nya terlihat lebih kekar daripada biasanya. "Aturannya tidak seperti itu. Ini m

angnya mendadak berubah murka. "Dia telah membuat pilihan dan sudah menjadi tugasnya untuk memenuhinya! Lain kali kau mempertan

a menatap ke arahnya ketika Aviana dengan tenang berjalan ke arah dia dan ayahnya. Wa

mari kita makan terlebih

unya menyalakan perapian dan membawakan dirinya dan Waverl

s yang akan berderik ketika angin menghantamnya, serta bagaimana suara detak jarum jam terdengar lebih keras dalam keheningan total se

kukan ini," ucap Isadore begitu dia me

arah sofa untuk menatap adiknya. "Aku tidak pernah meragukan kemampuanmu

Isadore. "Bagaimana kalau te

kirkannya ketik

membuat Waverly langsung merasa bersalah.

um dia merasakan ibunya menyentuh punggungn

enang di pelupuk mat

i rak di samping pintu dan mengenakannya sebelum memeluk saudarinya. "Kita pasti akan berjumpa lagi secepatnya

jatuh ke lantai. Aviana mengecup pipi anak pere

bulan menerpa rerumputan dan menerangi hutan gelap di depan sana. Indra Waverly terasa semakin tajam dan

ntuk saat ini," tegur ayahnya seolah-o

ang Alpha selagi dia memimpin mereka ke arah tan

lpha dan anggota kawanannya pergi. Itu adalah caranya untuk teta

aan," imbuh Finn, terd

terasa semakin lelah karena wujud manusianya tidak terb

anan ini sepertinya tidak mempengaruhinya sama sekali. "Selain k

ayahnya berhenti. "

ke arah pedesaan lain. Cahaya dari pemandangan tersebut, satu-satunya penerangan sepan

sang ayah. "Dia tahu lokasinya dan akan tiba di sini untuk menj

emakin kencang, tetapi dia menahanny

segera bertemu kembali," dia berkata, sambil mengikuti sua

uk dan memainkan seutas rumput di puncak bukit sambil memandangi pedesaan. Rasanya begitu damai dan tenang

emiliki postur yang tegap, sosok yang sangat menarik perhatian, dengan si

mengelilingi mereka berdua, menutupi wajah pria tersebut. Waverly kehilangan arah dan dihantui rasa takut, hingga dia mendengar

atu. Ketika dia berbalik untuk mencari tahu apa itu, dia melihat sepasang sepatu bot kulit setinggi pergelangan kaki. Waverly me

ng lentik beradu tiap kali dia mengerjap.

a tidak banyak. Pegun

atang. Waverly masih terdiam di atas petak rumput, tidak mampu mengumpulkan tenaga untuk bergerak

a, suaranya bergetar

dan dia bergeming. "Kau tidak be

rasakan mendadak lenyap begitu

lah Sang Ser

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 : Prolog2 Bab 2 : Sebuah Janji Tanpa Rencana3 Bab 3 : Pertemuan Awal4 Bab 4 : Pegunungan Trinity5 Bab 5 : Bisikan6 Bab 6 : Harga Sebuah Kebebasan7 Bab 7 : Sang Tamu8 Bab 8 : Makan Malam Berdua9 Bab 9 : Tentangmu10 Bab 10 : Pertemuan Akrab11 Bab 11 : Nilai Tawar12 Bab 12 : Kutukan Sang Alpha13 Bab 13 : Tillbury's14 Bab 14 : Aturan dan Peraturan15 Bab 15 : Jawaban Tersembunyi16 Bab 16 : Rahasia Gelap17 Bab 17 : Korban-Korban Lainnya18 Bab 18 : Para Wanita di Perbatasan19 Bab 19 : Menjaga Hubungan20 Bab 20 : Bukan Lagi Seorang Alpha21 Bab 21 : Persiapan22 Bab 22 : Christopher23 Bab 23 : Rogue yang Menghilang24 Bab 24 : Delirium25 Bab 25 : Menyembuhkan Luka26 Bab 26 : Menonton Film27 Bab 27 : Bukan Sekadar Firasat28 Bab 28 : Jaga Musuhmu Tetap di Dekatmu29 Bab 29 : Dunia Penuh Bahaya30 Bab 30 : Koneksi31 Bab 31 : Koneksi -Koneksi32 Bab 32 : Dunia Penuh Kebohongan33 Bab 33 : Buku Catatan34 Bab 34 : Monster Tersembunyi35 Bab 35 : Pengkhianatan Tersembunyi36 Bab 36 : Dua Kebenaran dan Satu Kebohongan37 Bab 37 : Tak Terlupakan38 Bab 38 : Kenyataan Menyakitkan39 Bab 39 : Reuni Tak Terduga40 Bab 40 : Sang Luna yang Berbohong41 Bab 41 : Setelah Matahari Terbenam42 Bab 42 : Keluar43 Bab 43 : Rumah Adalah Tempat Hati Berlabuh44 Bab 44 : Pembunuh Berdarah Dingin45 Bab 45 : Bukti, Aku Adalah Milikmu46 Bab 46 : Gerhana Bulan47 Bab 47 : Segalanya Tentang Bertahan Hidup48 Bab 48 : Kembalinya Para Serigala49 Bab 49 : Serigala Terakhir yang Bertahan Hidup50 Bab 50 : Sang Alpha Sejati51 Bab 51 : Awal yang Baru52 Bab 52 : Selamat Hari Jadi53 Bab 53 : Kenangan54 Bab 54 : Seseorang yang Tak Dikenal55 Bab 55 : Mimpi Menjadi Kenyataan56 Bab 56 : Teruntuk Waverly57 Bab 57 : Déjà Vu58 Bab 58 : Sebuah Momen Kebahagiaan59 Bab 59 : Kembali ke Kenyataan60 Bab 60 : Kebenaran Diceritakan61 Bab 61 : Sang Luna yang Meneriakkan 'Serigala'62 Bab 62 : Para Putri Tidur Tidak Berdaya63 Bab 63 : Masa Depan Hari Esok64 Bab 64 : Sang Wanita65 Bab 65 : Hati Seorang Ibu66 Bab 66 : Lagu-Lagu Untuk Dinyanyikan67 Bab 67 : Diskusi yang Sulit68 Bab 68 : Pietro69 Bab 69 : Kabar Baru Tidak Selalu Kabar Baik70 Bab 70 : Pengungkapan71 Bab 71 : Kaset Rekaman72 Bab 72 : Mia73 Bab 73 : Pada Suatu Mimpi74 Bab 74 : Halusinasi75 Bab 75 : Normal yang Baru76 Bab 76 : Kembali dari Kematian77 Bab 77 : Lanjutkan dengan Hati-Hati78 Bab 78 : Kawanan Lycan79 Bab 79 : Pulang ke Rumah80 Bab 80 : Lebih Dari Sekadar Takdir81 Bab 81 : Kebenaran Terungkap82 Bab 82 : Pengangkatan83 Bab 83 : Mitos84 Bab 84 : Siren Danau85 Bab 85 : Dosa-Dosa Besar86 Bab 86 : Duka Cita87 Bab 87 : Tahapan Kesedihan88 Bab 88 : Lokasi Rahasia89 Bab 89 : Rumahku Istanaku 90 Bab 90 : Momen Tenang91 Bab 91 : Hilang dan Ditemukan92 Bab 92 : Bertemu Lagi93 Bab 93 : Kejutan yang Menyakitkan94 Bab 94 : Anggota Baru Bayangan Merah95 Bab 95 : Tamu Tak Diundang96 Bab 96 : Pertarungan yang Harus Diselesaikan97 Bab 97 : Pengungkapan98 Bab 98 : Pertarungan Terakhir99 Bab 99 : Akhir dari Segala Akhir100 Bab 100 : Penutup