icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
MENGAKHIRI SEMUA PENGHINAAN

MENGAKHIRI SEMUA PENGHINAAN

Penulis: dhena_28
icon

Bab 1 Keributan di Pagi Hari

Jumlah Kata:1112    |    Dirilis Pada: 26/01/2022

Feb!! He

ran antara Febri dengan Siska. Masih pagi,

tnya semakin pedas! Harus ditampol dulu mungk

!! Kakak nggak pa pa

ri seberang sana, tubuh Ibu sudah tertarik kesana kemari untuk melerai, ta

bu

dak menyerang dirinya. Siska membungkuk untuk segera melepaskan sendal swallow yang dia kenakan, lalu mengibaskan sendal tersebut sembarangan. Febri yang berj

t!! Huhuuuuuhu

gsung menoleh dan menatap Bonita yang bergelung menahan sakit. Kedua mata Febri langsung basah melihat Kakaknya yang

tapi Siska sudah lari terbirit-birit meninggalk

ya, beliau benar-benar murka. Apalagi setelah melihat pipi Bonita yang membengkak dan merah aki

dah memu

dah berlangsung hampir satu jam. Semua diam

ikut Paman Doni ke Ba

tap Ayahnya dengan tajam, tak terima denga

bisa mengalah, setiap hari selalu ribut! Ayah malu pada tetangga!

pengalaman, harus tahu bagaimana rasanya jauh dari orang tua, harus mandiri, karen

han, senyuman mengejek men

amu, S

eh dan menatap wajah Ayah, dia k

s tinggal bersama Tante

!! Haha

merasa sangat bahagia dengan

belum juga menikah. Entah apa sebabnya, tapi beliau sangat membenci makhluk Tuhan

akatan. Pribadinya yang tegas dan keras membuat sia

nggak mau!!" u

tah untuk berapa lama, kenapa kamu menolak tinggal dengan Tante Arin, padahal

sepertinya sangat ingin mendengar hukum

apa lu nggak lihat pipinya bengkak gara-gara ke

ego, dasar

L

L

mmmm

a kedua anaknya untuk diam, Boni menatap beliau dengan perasaan iba.

Ayah pelan, tak setegas dan selantang tadi. Si

ributan yang kalian berdua ciptakan. Lagi pula siapa yang akan mene

i pertengkaran anak dan mendengar keributan. Kalau be

erlihat di wajah keduanya. Berbeda dengan Siska,

ta akan bekerja di keda

kepala, lalu m

Kamu mau, kan?"

alanya perlahan, lalu

oni mau," jawab

mengenal silsilah keluarga Boni. Sudah lama dia menawarkan pekerjaan untuk Boni, agar anak itu terlepas dari siksaan psikis yang dia terima dari Siska ju

dah menguasai semua pekerjaannya di kedai. Bahkan tak jarang Paman Ali meninggalkan kedai dan menyerahkan semua pekerjaa

copy,

langgan melonjak kaget mendengar sua

www

apa,

knya, ujung pisau cutter yang tajam menyinggung ujung telunjukny

pembalut luka pada Boni, setelah itu dia kembali

di?" Tanya Hendri pada laki

ab laki-laki itu, matanya tak lepas memperhatikan Boni yang sedang menghisap ujung

a Hendri sambil menat

nya luka sedikit,"

da obat luka yang tadi dia berikan, Boni mengangguk. Setelah itu

anya Hendri pada laki-laki yang masih

il KTP yang ada di atas etalase dan berbalik ke arah mesin foto copy. Sedangkan laki-lak

y... Bohay

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka