MENGAKHIRI SEMUA PENGHINAAN
Feb!! He
ran antara Febri dengan Siska. Masih pagi,
tnya semakin pedas! Harus ditampol dulu mungk
!! Kakak nggak pa pa
ri seberang sana, tubuh Ibu sudah tertarik kesana kemari untuk melerai, ta
bu
dak menyerang dirinya. Siska membungkuk untuk segera melepaskan sendal swallow yang dia kenakan, lalu mengibaskan sendal tersebut sembarangan. Febri yang berj
t!! Huhuuuuuhu
gsung menoleh dan menatap Bonita yang bergelung menahan sakit. Kedua mata Febri langsung basah melihat Kakaknya yang
tapi Siska sudah lari terbirit-birit meninggalk
ya, beliau benar-benar murka. Apalagi setelah melihat pipi Bonita yang membengkak dan merah aki
dah memu
dah berlangsung hampir satu jam. Semua diam
ikut Paman Doni ke Ba
tap Ayahnya dengan tajam, tak terima denga
bisa mengalah, setiap hari selalu ribut! Ayah malu pada tetangga!
pengalaman, harus tahu bagaimana rasanya jauh dari orang tua, harus mandiri, karen
han, senyuman mengejek men
amu, S
eh dan menatap wajah Ayah, dia k
s tinggal bersama Tante
!! Haha
merasa sangat bahagia dengan
belum juga menikah. Entah apa sebabnya, tapi beliau sangat membenci makhluk Tuhan
akatan. Pribadinya yang tegas dan keras membuat sia
nggak mau!!" u
tah untuk berapa lama, kenapa kamu menolak tinggal dengan Tante Arin, padahal
sepertinya sangat ingin mendengar hukum
apa lu nggak lihat pipinya bengkak gara-gara ke
ego, dasar
L
L
mmmm
a kedua anaknya untuk diam, Boni menatap beliau dengan perasaan iba.
Ayah pelan, tak setegas dan selantang tadi. Si
ributan yang kalian berdua ciptakan. Lagi pula siapa yang akan mene
i pertengkaran anak dan mendengar keributan. Kalau be
erlihat di wajah keduanya. Berbeda dengan Siska,
ta akan bekerja di keda
kepala, lalu m
Kamu mau, kan?"
alanya perlahan, lalu
oni mau," jawab
mengenal silsilah keluarga Boni. Sudah lama dia menawarkan pekerjaan untuk Boni, agar anak itu terlepas dari siksaan psikis yang dia terima dari Siska ju
dah menguasai semua pekerjaannya di kedai. Bahkan tak jarang Paman Ali meninggalkan kedai dan menyerahkan semua pekerjaa
copy,
langgan melonjak kaget mendengar sua
www
apa,
knya, ujung pisau cutter yang tajam menyinggung ujung telunjukny
pembalut luka pada Boni, setelah itu dia kembali
di?" Tanya Hendri pada laki
ab laki-laki itu, matanya tak lepas memperhatikan Boni yang sedang menghisap ujung
a Hendri sambil menat
nya luka sedikit,"
da obat luka yang tadi dia berikan, Boni mengangguk. Setelah itu
anya Hendri pada laki-laki yang masih
il KTP yang ada di atas etalase dan berbalik ke arah mesin foto copy. Sedangkan laki-lak
y... Bohay