TERJEBAK CINTA PRIA LEMAH
as di dalam rumah. Tanpa menutup pintu rumah, Dila melangkah masuk ke rumah lebih dalam, dengan langkah berjinjit untuk menyamarkan suara langkahnya. Kepala Dila menoleh ce
da di rumah. Dia memang berjanji pada Dila akan pulang hari ini, tapi katanya nanti sore. Ratih, perempuan yang membantu beberapa pekerjaan di rumah Dila, pun biasanya sudah pu
an, mengumpulkan keberanian yang dia miliki untuk m
alaikum!!
la kaget dan langsung menoleh ke arah pintu yang terbuka lebar, kembali menatap ke arah kamarnya. Suara berisik terde
ikumsa
adalah suara seorang laki-laki yang sangat dia kenali, laki-laki yang s
ri kalau Dila sedang berdiri sambil memperhatikannya dari pembatas ruang tamu dan ruang kel
.. Tun
dia kenal. Suara perempuan yang sudah enam bulan menemaninya di rumah ini sambil membantunya menyucikan pak
cap si perempuan itu dengan manja dan setengah berbis
intu kamar yang terbuka, sambil memasang kancing k
" sahut seseorang yang ma
g melotot kaget saat melihat Dila sedang berdiri menatap dirinya dan Ratih dengan tatapa
. Wajahnya seketika pucat pasi, begitupun juga
idak seperti yang kamu pikirk
eperti sedang berbisik. Mulya lekas menoleh pada Rina, perempuan itu se
dalam agar posisinya terbuka lebih lebar seketika menghentikan
la.
a lakukan di dalam kamarku tadi?!" bentak Dila kasar,
!" bentak Dila kasar, langkah
enar-benar tak menyangka melihat pemandangan Mulya yang sudah mengenakan baju kaosnya, tapi lupa mengenakan celana panjang. Jadi, laki-laki itu hanya mengenakan baju kaos dan celana boxer saja. Sementara perempuan yang berdiri dua langkah di belakang Mulya, mengena
Retno, istri dari Pak RT di lingkunga
a umpatan yang tepat bagi dua manusia yang baru saja melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan binatang. Percuma... Apapun yang dia lakukan akan percuma hasilnya. Toh mereka sudah melakuk
iau menatap Dila lama, tapi Dila seakan
h terus menatap Mulya yang tertunduk malu. Semua warga yang tinggal di lingkungan ini sedang me
a-suara para warga yang sedang menonton jalannya sidang, terden
apan Dila. Hidungnya kembang kempis serasa sudah memena
a dengan kalimat tegas, wajah Mulya seketika berubah. Dia mulai menarik nafas untuk mengucapk
!" tambah Dila lagi, Mulya menggeleng-gelengkan kepalan
ng malu. Semua warga sudah tahu apa yang sudah kalian lakukan b
tih yang sudah dianggapny
kmu nanti, jika suatu hari mereka tau kalau Ibunya harus merebut suami orang terlebih dahulu agar
a membayar denda atas perbuatan yang sudah mereka lakukan tadi. Dila menutup pintu rumahnya setelah semua tamunya meninggalkan rumah. Setelah pintu tertutup, Dila menyandarkan tubuhnya