Kontrak Eksklusif
angan terus bergema. Pria ini tak berniat menerima
benar-benar khawatir baru saja aktif ta
luknya saat melihat
ik saja," ucapnya mencoba menenan
ihat langsung di mana Taraka saat
a berlahan saat bibinya akan menyentuh bibir Taris
lepaskan pelukannya dari tubuhnya
risa dan sempat mengepalkan tangannya. Akan
mendekati Tarisa yang mel
namakan pasien ini Emely. Ia tak bisa menemukan identitas dari w
a kantuk yang tak tertahankan. Tampa sadar pria itu
kepalanya benar-benar membuatnya terjebak di sini
i sampingnya. Ia melihat sekitar, Crist
berbeda," gu
ini benar-benar menghambatnya. Jangankan untuk mel
Rasanya ia benar-benar terpuruk. Wanita i
in lagi. Hanya dirinya sendiri yang Cristal percaya. Bagaimanapun caranya i
melihat pria yang tidur di sampingnya. Hanya satu pertanya
n dua perawat. Dokter itu hanya tersenyum melihat Ta
gatakan apa-apa dan setelah memerik
t pergi, Taraka pun membuka matanya dan
0.30 pagi. Ia memegang lehernya merasa pegal sekali dan m
g Cristal dan mulai mengambil ponselnya yang
i selain Kakaknya Tarisa. Taraka pun menghembuskan napas panjang dan mulai berdiri sam
tu yang membelakanginya. Ia benar-benar penasaran siapa Dia? Ia terus saja
wanita yang berbari
tanya Taraka yang
," jawabn
k di kursi di s
u ada di bagasi mobilku
pa? Ia benar-benar tak tau siapa
ya lagi galak membuat lamuna
kan Aku ke tempat itu! Aku janji setelah Aku sembuh Aku tak akan me
jawaban wanita ini ben
? Siapa yang akan menangkap mu?
mengingat apa yang terjadi padanya. Taraka se
ng. Pria itu memijat kepalanya yang mulai terasa
padaku. Aku janji akan membantumu," ucap Taraka mencoba
rjanji padanya. Ia tak tau apakah ucapannya bisa dipercaya atau tidak kare
apa namamu?" ta
ri mana?" balik tanyanya lagi dengan air
mana? Aku akan mendengar
menganggukan
dijodohkan dengan laki-lak
erita dari wanita yan
enarnya? Aku mempercayai ucapan Ayahku yang mengatakan kalau calon suamiku seorang laki-laki yang baik
i penasaran dengan semu
u suamiku selalu menyalahkan Aku atas apa yang terjadi pada putrinya. Padahal kematian Rindu tak sepenuhnya salahku...." C
karena Taraka merasakan apa yang Cristal rasakan rasanya kehilang
hatinya secara bertubi-tubi datang padanya. Hanya karena satu pria
kehilangan yang baru saja menimpanya. Rasa sak
l menangis karena sejujurnya ia juga terpu
mun, segera ia hapus lagi ia tak mau Cristal m
berbicara dengan seseorang rasanya ia merasa lebi
sam