SEPENGGAL KISAH VIA
VIA ING
i
itu ketika Sang Kekasih terpaku menatap pohon
Berhati lembut namun tegas. Silvia, bila tiba masanya S
pinta Sang Kekasih dalam Doa panjangnya dan bila samp
pada Sang Kekasih. Mereka saling me
au ngo
ong kan?" kata Sang Kekasih kepad
melanjutkan
ir saja bangku panjang yang mereka duduki te
encoba menggamit lengan kekasihnya. Sang kekasih mengusap dadanya sambil menarik nafas panjang. Sang Kekasih demikian
karta masih bisa ku
jauh mereka sudah cukup mengiris-iris rindunya. Kini ia
saat Via berkata ingin melanjutkan studinya di Kairo. Atau rasa tidak rela yang dialam
erbeda dengan Banjarmasin dan Jakarta. Lalu bila sakit perutnya
am saja," gerutu Sang
mid. Di sungai Nil lalu Via kirim fotonya ke Aa
lu anak-anak kita lahir. Aku akan tunjukkan pada mereka tentang Kairo Kairo yang indah dengan budayanya. Mereka akan membawa album be
Aa. Lalu kita juga akan punya satu putra berkulit putih serta bermata lebar namun besar badannya s
menandakan hidupnya telah m
untuk disakiti. Sang Kekasih tidak ingin mematahkan mimp
bukan menyakiti. Cinta selalu tahu bagaimana ca
lalu membaikkan dan bahkan rela mengekang nafsu untuk senantias
ta Sang Kekasih bukan cinta picisan yang datang benci lalu hilang menjadi
idak akan terjebak dosa, Via." Mulai mengg
baga
tu kan dosa. Yang tid
h saja," ucap Sang Kekasih
ang-guncang menyaksikan kekas
anjak petang. Senja mulai datang.
iro mu ba
di lah. Aa bi
ng membentang. Sungai yang pernah kering pada masa pemerintahan Amru bin As sang Gubernur Mesir hingga beberapa masyarakat Mesir hend
untuk dilemparkannya ke sungai Ni
alir. Namun bila engkau berhenti dan mengalir karena atas izin Allah maka sungguh tiad
Nil pun mengalir membuat mas
nikmati aliran sungai Nil bersama cinta Tuhannya. Ia akan berujar pada Sang Naha Lerkasa agar membaw
bunga tidak bising serta penuh dengan canda tawa. Tidak ada kalimat dusta. Td
am kategori mewah. Baginya rumah yang selalu berisi senyuman Mama juga kekuatan Papa. Rumah ya
" Tanya Via pad
kan pulang tanpa menjabat lengan Ibu mertuanya," S
enjumpai Mama dan Papa. Via
h pun pamit mening
mengantarkan Via pulang," su
Sang kekasih. Andai Via tahu hal itu mungkin dia tidak akan memilih pergi jauh dari Sang Kekasih. Andai Sang Kekasih berani sedikit berbicara tegas kepada Via. Andai Sang Kekasih berani sedikit men
takut menyuarakan isi hatinya. Ia terlalu takut membuat via kecewa.
lagi begi