Hutan Bayangan
ada di depan rumah John, Emily melihat John ber
mana, John?"
akan kemari." jawab John tanpa melihat ke arah Emily. Peri hutan itu seger
*
pergi menuju ketua Peri Hutan di dasar gua yang dalam dan b
at tidak suka dengan kebisingan. Bahkan bunyi batu kecil
lliver terkenal dengan kekejamannya. Kemarahannya bisa membuat ke
atu besar yang berbentuk seperti al
i kebisingan. Tapi tinggal di gua kedap suara bukanlah ide yang bagus untuk menghindari kebisingan. Yang ad
mulia." John menunduk sebentar. Member
etua peri hutan tersebut mengangguk kaku, tanda d
n. Kekuatannya yang luar biasa juga membuat Olliver diangkat sebagai ketua peri hitam. Saat mereka masih bergabung dengan bangsa Elf, Olliver adalah adik dari ketua bangsa Elf, Jonathan. Ta
yang terjadi, membuat kebencian di hati Olliver berlipat-lipat. Kebencian tidak bisa lagi dibendung. Dendam sudah melekat k
i John. Merasakan aroma tubuh raky
membawa seorang Penyihi
ulia. Hamba membawa Penyihir mu
Peri Hutan yang memberontak akan mendapatkan kekuatan luar biasa di malam bulan merah jika kita meminum anggur
angsa Srigala Putih yang mulia?" tanya John. Peri Hutan i
s darah itu tidak ada apa-apanya den
. John pergi, mengabarkan pada seluruh peri hutan untuk melupakan kerjasama pembe
berbondong-bondong ke rumah John. Menyapa Emily seolah dia adalah orang paling istimewa. Emily sangat tersanjung
yang m
an. Mereka membelai rambut Emily lembut, bukan karena menyuka
*
arah mendengar berita kalau Peri Hutan memb
lf dengan marah. Ketua bangsa S
ngsa kita secara langsung," kata N
la Putih berlatih untuk serangan yang akan datang. Tapi Peri Hut
f dengan pasti. "tapi kita akan melaku
kita dapat?" tanya
ebar menampakkan taring-taring tajamnya y
sombong dan membunuh semua Penyihir Sialan itu." Rudolf terkekeh. Terbayang di matanya bagaimana sebuah pertempuran yang menciptakan banyak pertumpahan darah. Darah segar di mana-m
g paling unggul yang dimiliki bangsa Srigala Putih. Natalie berpikir keras. Jumlah bangsa Srigala
egera berkata. "Kau tenang saja, Natalie. Aku punya ca
nya?" tanya Nat
diri yang akan pergi." Rudolf melompat, berbalik s
*
a. Mereka memandang kebun gandum yang luas sejauh mata memandang. Sang kakek ma
emberi tanda kematian khusus di lehernya. Lalu memb