Balada Pernikahan
hatnya jam sudah menunjukan pukul empat tiga puluh menit. Senyum mengemban
ak perduli kini sudah menjadi suaminya, Zafa berharap hanya maut y
jualan kue punya wak Imah lagi. Wanita itu terdiam saat sampai dapur, ia baru in
tersenyum saat melihat istri
buat sarapan," kata
h seksi istrinya itu sambil ber
apan. Mata keduanya saling tatap seakan mencur
eli perabotan ya," kata Pram sambi
k sarapan," kata Za
el ada yang jualan khusus sarapan pa
u ia segera bersiap untuk mencari kerja dan berkeliling untuk jualan kue. Wanita itu berj
ak," ucap Zafa den
n mau jualan kue lagi?" ta
bil keranjang yang dulu ia gunaka
mit, tapi ia nanti akan singgah ke bengkel tempat suaminya berkerja. Wanita itu mengayunkan sepe
sudah basah. Wanita itu tersenyum saat kue yang dibawanya sudah habis . Dilihatnya penjual na
ekuk saat melihat suaminya sedang mengobrol dengan wanita berpakaian
a?" tany
dang mesara sama itu!" tu
ang cemburu. Dilihatnya Pram belum menyadari kedatangan istrinya. Faisal
sambil tersenyum menatap kedua or
ambil mengikuti arah
ang ke tempat kerjanya setelah menjadi istrinya. Pram segera men
Yang," goda Pram sambil m
kata Za
Pram membuka bung
a kue, ternyata sudah di b
n istrinya, melihat hal itu Faisal men
hanya tersenyum melihat keduanya pria y
ah dapat kerja?
" jawab Zafa
ian ia ingat kalau tantenya butuh b
rja di kantor tant
p ke arah suaminya. Pram hanya tersenyum
au ambil saja
luknya lengan Pram begitu erat membuat F
" jawab Zafa denga
strinya begitu senang. Bahagia itu sederhana melihat
alamat ini," kata Faisal sambil
. Wanita itu merasa sedih karena kalau sudah kerja tidak bisa berjualan kue lagi
asa curiga, diacaknya poni istrinya gemes dan
inya itu akan mengejeknya gila. Wanita itu segera pamit untuk pula
a dan langsung mengayun menuju kosnya. Ia begitu bersemangat tanpa memp
rkejut langsung terjatuh dari sepedanya beruntung mobil di belakangnya mengere
a yang terluka. Ia melihat sepedanya sudah yang rusak, mau tak
gapa masih mengganggunya. Setelah satu jam berjalan kaki, akhirnya sampai ju
pa?" tanya
wanita yang dari kecil selalu menjaganya itu, Wak Imah meng
itu hanya menarik napas dalam melihat luka di siku dan tan
kosnya, ia tersenyum saat melihat istrinya sudah tidur. Rasa
, tetapi saat ia ke kasur begitu terkejut karena saat
membawa mobil ke rumahnya kare
kata Za
kenapa tidak kasih t
m obat penurun demam tadi," ujar Zafa sambil
a itu ingat akan menyampaikan sesuatu kepada istrinya. Namun, sebel
a dia akan fokus dengan perusahan orang tua
ambu