My Brother is My Lover
uh dua tahun yang berkuliah di salah satu U
ak encer tersebut. Teman seangkatan dan beberapa senior terkadang kerap mengundangnya untuk
ari sekian banyak pelajar beruntung yang berhasil men
an bekerja paruh waktu di kedai kecil penjual bunga, menjadi seorang asisten di sana demi menopang kebutuhan yang kadang-kadang tak berkecukupan, tak mungkin juga ia menggantungkan seluruh kebutuhan sehar
etak di lantai dua, terdiri dari satu kamar tidur berukuran kecil, kamar mandi, dan dapur yang terhubung dengan ruang tamu
yang ia sewa tersebut adalah seorang wanita tua yang baik hati, bahkan tak segan menganggap Amina sebagai cucunya send
ampus. Rutinitas pagi seperti biasa, nyonya Agatha yang pagi-pagi sekali tiba dengan diantar oleh supirnya untuk membuka gera
tempat tinggal sekaligus tempat kerjanya ini. Berjalan menghampiri begitu nyonya
dari dalam totebage dan diberikannya pada Amina. Sebuah kotak bekal transparan, sehingga ia dapat dengan jelas meli
Karena memang bukan sekali dua kali ia menerima bekal serupa dari nyonya Agatha, tetap saja membuatnya merasa tak habis pi
erterima kasih dengan pelafalan bahasa inggrisnya yang fasih, memuji dengan sepenuh hati, karena
anya, oke?" ucap nyonya Agatha, diusapnya sejenak pucuk kepala gadis m
pamit pergi demi mengejar bus
Amina harus berjalan kaki sebentar lagi untuk sampai ke fakultasnya, karena
sekali terselip harum roti bakar yang berasal dari kedai-kedai terdekat, bias mentari yang terasa cukup hangat
ndadak macet kala ia berpaling dan mendapati sebuah mobil berhenti tepat 12 kaki di sampingnya. Sontak menjadikan tungkainya melemas seperti j
kakinya bergemetar hebat di luar kendali. Suara lalu-lalang di sekitarnya p
Tuhan!' racau
rumun di sana untuk memastikan keadaannya. Ia belum bisa merespon pertanyaan mereka, dan Amina tak mampu sekadar b
g halus yang megetat geram dan sorot wajah menahan murka. Amina hampir yakin, bahwa gadis ini lah yang hampir saja menabraknya
berang jalan begitu saja tan
ahkan diri karena ini mungkin memang murni terjadi akib
yang terkenal ramah dan baik hati ini masih tak berhenti dibentak-bentak
rang ceroboh sepertimu yang bosan hidup! Aku tak sudi bertanggung jaw
h ketakutan, tak sadar pada sebentuk wajah oriental khas Asia milik gadis itu-terlihat h
am. Tak menyangka jika satu bentuk kesialan akan menimpanya sekarang. Setelah sekian lama, a
n akan mengganggu pengendara lain! Ayo bubar s
r usai mendengar interupsi tersebut. Pun begitu, gadis yang menghardiknya barusan tampak tak akan segera pergi dari hadapan
n gadis ini akan beteriak memaki ataupun berniat menghantam wajahnya karena ia bertindak se
spal jalanan andai telapak tangan seseorang tak lebih dulu membantali kepalanya. Bersamaan deng
adis pemarah yang beberapa saat lalu melotot ke arahnya, melainkan sosok pria asing berkacamata.
hanya akan membaw
m nada yang pelan, dan ia sama sekali tak sempat mengiyak
jadi benar, mungkin dia
e co
21 Desem