Tarian Aksara
iya kena
but, terdengar suara jawaban. [K
an tangannya, menyempatkan waktu untuk menjawab telepon dari ibunya itu. Ia selalu mengu
m tangan magnet tersebut. [Kiara masih di kantor
pasnya kasar, dan tak berucap sepatah kata pun. Kiara bahkan s
sahakan kok,] ucap Kiara dengan mata yang tak teralih sama
ama sebenernya lagi pengen banget tas yang branded dan itu ... udah l
wab dengan deheman, untuk terus mend
Mamaku sayang,] ucap Kia
salah satu toko dan letaknya itu lantai ke dua
menyuruhnya untuk pergi dan mengambil barang pesanan tersebut, disaat pe
abis pulang kerja aja gimana? Kalau sekarang Kiara l
ak ada alasan lain! Itu impian Mama untuk punya barang tersebut
Anindita barusan. Apa ia salah sekarang? Ah, mungkin benar ini adalah kesalahannya, lag
ia mengirimkannya. Setelah itu dengan segera ia kembali membereskan s
deadline besok nanti," gumam
elihat betapa sibuknya ia dengan semua pekerjaan tersebut, dan kenapa harus dan mesti untu
rpapasan dengan Aksa yang hendak
engan kening berkerut karena merasa aneh pada Kiar
engan dirinya saat ini, dan kembali melangkahkan kaki de
karang ... Mama maksa aku untuk pergi ke toko untuk amb
hanya menggelengkan kepala saja. Tidak habis pikir,
a dan mengelus lembut. "Atau gini aja, Ra! Lo masuk ke dalam
rik untuk dirinya saat ini, akan tetapi dengan cepat ia tolak karena ini
ya gak deh, biar gue aja yang ambil," tolak Kiara d
ti, ia juga tak akan memaksa apa pun y
ut itu bawa mobil, gue tunggu di ruangan lo," ucap Aksa deng
"Okey, tunggu aja di ruangan gue, pasti gue akan
iara yang kini mulai menjauh
ndaraan yang ada di kantornya, memencet tombol yang
ara sembari tubuh yang menunduk dan mulai mas
u, dan dengan perlahan tapi pasti akhirn
yang berdebar was-was karena dua hal yang tengah menanti dan harus ia dapatkan kini, pertama pekerjaan yang belum jug
an tatapan mata yang lurus ke depan, dan ju
patan laju kendaraannya saat ini, dan dengan panik ia menekan kuat pedal rem yang ada di bawah kakin
pa ini? Kenapa tidak bisa
akut kalau gi
jam seperti ini hanya ada beberapa orang yang a
dan bercampur aduk seiring matanya menangkap truk yang sedang melaju dari arah yang berlawanan, dan dengan cepat ia membanting st
ra sebelum matanya berakhir te