Ternyata, Bersamamu
yang cukup berat. Hari baru yang sangat membosankan, padahal, melew
tapan mereka mengarah kepadaku. Lagi-lagi aku curiga dengan tat
ng tasku keluar, "nggak sarapan dulu, sayang?" Seru Mam
raih jam tangan dan juga tasnya kemudian ia meng
hati-hati
*
t pagi, Ec
palagi ini kelas gabungan. Untungnya, kelas masih agak sepi jadi tida
uk. Tampak seperti tidak ada semangatnya sama sekali. Aksa menarik kursi tepa
u kelihatan lemas sekali hari
keadaanku sudah seperti ini. Padahal, belum tentu aku begini karena
nada yang meyakinkan. Walaupun itu bukan jawaban yang memuaskan bagi A
berbarengan dengan Chrystal, ada sesuatu yang jan
ng, bisa aku lihat wajah mereka berdu
n di belakang kita?" Aksa menyilang
" Elak Christ dan Chry
berdua semakin salah tingkah. Di tambah, wajah usilku d
a sangat merah seperti kepiting rebus. "Nggak penting untuk
mbali mengingat ada tugas apa yang belum aku ke
ata semua mata menyorot ke arahku. "BUKU-KU KETINGGALAN!" lanjutku, dengan p
ku berlari kencang di hadapan mereka. Biarlah, aku tidak mau mend
tap orang tersebut setengah panik, mana nametag-nya dia pakai jatuh segala lagi. "Astaga! Maaf, kak!
sedang mengatur emosinya agar stabil. "Iya, nggak papa. Kenapa buru-buru?" Yang tadinyaa buku." Aku menunduk sambil menjelaskan dengan perlaha
Kesehatan? Se
ester 3
"Gu
TRING
a tersebut hanya bisa berkata, "ehm, nanti lagi, ya, kak?!" Kemudian aku menjauh dari
*
nghela napas lega karena tentunya masih bisa masuk kelas dengan aman
, mengarah ke para mahasiswa yang duduknya di ujung. Mere
amu orang yang sangat terkenal di Univer
st ikutan menoleh ke belakang, seketika mahasiswa tersebut langsung mengalihkan pandangannya. Secara,
pun datang. Semua mahasiswa dan juga mahasiswi langsung duduk di kursinya masing-masi
tu kelas mengarah ke pintu masuk. Sedetik kemudian kelas mulai ricuh, karena
deret teman-teman famous mereka yang lainnya. Aku juga tidak ter
elalu memuja-muja ketampanan mereka. Memang, sih, tampan. Tapi apa merek
gil mereka lagi. "Kalian kelompok pertama presentas, kan? Kalau begitu, sekalian saja
gangkat tangan,
, dari su
a adalah mahasiswa yang tadi tidak sengaja aku tabrak. Ia ikut mena
ba-tiba ia menyikutku. "Kenapa?" Aku menge
rusaha untuk tidak memperhatikan dia yang tadi tidak sengaja aku tabrak.
ya Chrystal yang jengkel melihatku, "
orang ini kenapa.
asi pertama. Nikmatin aja udah," Bisik Chris
andangan ke lain, "huh, baru kali ini kamu kayak begini. K
dah selesai bersiap, dan sekarang