Sedingin Es

, anak kita satu-satunya Pa" rengek

menduga, mungkinkah mereka akan bercerai? Tisa tak sanggup membayangkan jika per

aan

paksa memicingkan matanya kembali. Membuka handel p

ngan p

uara

!" teria

rgi" kedua tangannya menc

ndira, sekretaris Papa di kantor. Sekilas perempuan itu melirik ke arah Mama dengan senyum kemenangan. Ciiiih... Tisa jijik melihatnya. Setengah berlari Tisa menuruni anak

mpuan itu. Tisa janji tidak akan me

ama ini kuat dan tegar di

r cairan bening pun mengalir membentuk anak sungai di pipinya tanpa bisa dice

bil segelas air putih da

tenangkan hati d

? " Setelah agak tenan

ng keterlaluan. Dia yang membuat Papa pergi dan ninggalin kita

ar dan membaringkannya di atas ranjang. Setelah memastikan Mama

anggil Ma

a dan membalikkan badan sem

Mama belum bisa menjadi Mama yang baik buat kamu

berpikiran yang macam-macam. Istirahatlah biar besok seg

m bahagia saat kelulusan Sekolah Dasar. Semua foto yang berderet rapi di dinding seolah mewakili keharmonisan keluarganya. Mama yang begitu sabar menghadapi Papa. Dan papa yang selalu ada buat Tisa meski sesibuk apa pun. Semuanya kini tinggal kenangan. Sejak kehadiran tante Indira, sek

ga menimbulkan suara blum! Dilemparnya foto Papa bersama dirinya

. Terduduk lemas di pojok ranjang menyesal gak bisa berbuat apa-apa untuk Mama. Beranjak ke kamar mandi membasuh muka yang sembab. Tak kan kubiarkan air mata ini mengalir sia-sia h

s. Teringat janji dengan Clara dengan malas d

oney? Maybe i can help you? " sapa Clara sesampainya di Kampus. "I'am

nya gue ke toi

manja seorang perempuan terdengar akrab di telinganya. Seperti suara Saras, kenapa sama Dion? Apa yang m

ncintaimu, " jawab Dion sa

Jangan menggantung perasaanku seperti ini. Aku tak mau menja

s," Membekap mulut Sa

ur keluar dengan derai air mata tak terbendung. Berlari sekuatnya menjauh dari t

. Buru-buru bangun sambil mengusap air mata

di tak dihiraukannya. Pikirannya benar-benar kaca

g ia tahu Dion orangnya setia, sabar dan penyaya

op langganannya. Duduk dekat

layan dengan ramah. Tisa sering ke

rti b

ggu sebe

adari ada seorang pria yang menguntitnya dari Kampus dan