Poetry Of Life
h karena perang demi perang dengan mudah dimenangkannya. Pasukannya adalah orang-orang timur terkuat, bengis seperti bala tentara Jengis Khan y
nak buahnya. Sang Raja juga mengumpulkan semua selir dan gundiknya yang jelita. Beberapa dari mereka adalah istri-istri tentara lawan dan beberapa lagi adalah istri dari tentara-tentarany
a gemetar hebat, dia menggigil ketakutan lalu membuka mata lebar-lebar dengan napas terengah. Sang Raja terbangun oleh mimpi yang menakutkan. Bersamaan itu pula, seorang pembantu istana memb
ja dari pihak ibunya. Seorang yang dulu dikenal sebagai cendekiawan bijak. Seorang beragama dan juga tombak keadilan di negeri Timur. Dzalimnya Raja itu membuat dirinya terkunc
mu seperti sedang menyusut. Apakah di dalam matamu, kau melihat dewa kem
n sepenuh hatiku. Bukan dewa yang sedang berada di depan mataku, namun se
seketika bergemuruh di dalam dirinya
aku tak dapat memberimu siksaan? Sesungguhnya jika bukan karena adik dari ibuku, su
sebuta-butanya wahai keponakanku tersayang. Sesungguhnya mati bagi orang sepertiku adalah jalan satu-satunya untuk mengakh
in dibuat marah
akutan di dalam sorot m
. Sesungguhnya aku benar-bena
nanganmu ini adalah dariku. Semua kebutuhanmu telah kuberikan padamu, s
ti ngarai sepi, jatuh terkulai tak berdaya. "Apakah kau tak melihat di hadapan cermin emas
akah kau tahu perihal mimp
Ada gundah di dalam keduanya, ada kemiskinan moral dalam setiap tingkah dan u
uzur yang sombong. Bukankah semua te
mati dengan meninggalkan semua warisan tidak bermoral itu kepad
di dalam dirinya. Semua ego itu perlahan melunak, Raja kini coba merapikan selur
ng tak terjelaskan. Dia malaikat dengan rupa bertanduk layaknya iblis, si rupawan dengan wajah mengkerut. Ketahuilah bahwa dia bagai tak terlihat, tapi jelas raganya berpuisi siang dan malam. Dia adalah arti dari yang tak terjelaskan, makna dari yang