Setelah Talak Tiga
tumpah ruah. Hari ini laki-laki yang sangat dicintainya menikah dengan wani
kan tangisnya. Lalu menelpon kedua orang tuanya. Bukan! Dia bukan wanita gegabah yang membuat orang tua
n di kamar mereka. Foto itu diambil saat Aisyah dan Wisnu baru menikah. Kala itu, dia merasa sangat bahagia karena telah di jadikan seperti Khadijah yang
tahu perjuanganku. Apa kau tidak mencintaiku dengan sungguh,
mi seolah bersedih atas kesedihan wankta
*
ara it
benar-benar menyayangkan keputusan Wisnu karena telah menceraikan Aisyah
ulu yang membantumu mengembangkan usahamu yang hendak bangkrut?" Haikal berkat
a. Ibuku sudah tua, kalau dia tidak ada di dunia ini aku bisa menyesal. Lagipula, sur
masih menyakiti hati m
itu. Memang kau tuhan hah?" bent
ukatakan benar dan kau menyesalinya. Lihat
hagiaan orang lain." Hardik Wisnu. Jari-jarinya mengepal. Seolah bers
ernyata kalian masih membawa-bawa masa lalu. Padahal jelas-jelas ibumu yang merebut suami ibuku, merebut ayahku
. Pernikahan yang seharusnya jadi tawa dan bah
*
ita baik-baik yang menundukkan pandangan atau punya rasa malu yang besar, mud
ik. Haikal menoleh dan menatap ke arah suara. Dili
tanya Hai
a Mas Wisnu?" t
wanita yang tadi di dap
ya? Mas naksir saya, ya?" ucap
ya hanya mengira, kok
sok yang sulit di taklukkan. Namun wanita itu seolah tak habis a
bersama? Murah sekali hargamu. Apa kakakku sudah gila melepas perempuan baik
ak makan siang. Bukan mengajakmu se
g Winda penuh cela ,
*
ya Wisnu lembut pada istri cantikny
masih merasa kesal atas penol
inda perlahan. "Apa sih, Mas. Kamu gak liat aku lagi m
syah tidak pernah meninggikam suaranya. Namun sekarang, Wi
rangkali dia sedang datang bulan, pikir Wisnu. Malam itu, laki-laki yang selalu patuh pada ibunya tidur
*
ja makan. Wajahnya agak kesal mendengar penu
segera bergabung di meja makan masih dengan baju tidur
hanya bisa salah tingkah sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal. Semalam tidak terjadi a
nya, ibu nanti bakal kasih kamu hadiah besar l
Winda berusaha memancing obrolan tentang k
tol*l. Gobl*k. Memannga dia pikir anak saya alat untuk menghidupi dirinya yang seenaknya ongkang-ongkang kaki di rumah? Kamu tahu nggak, Aisyah itu malah ng
mengelak atas kekurangan anaknya. Sementara itu, Wisnu makan dengan cepat. Percakapan tentang Aisyah membua