Dunia Lain Suamiku
lan raya yang ramai. Bayiku masih anten
u tak punya tempat tujuan yang lain, aku hanya ingin
edatanganku, apalagi melih
tanyanya dengan wajah dip
hanya butuh kete
an mengambil alih tas besar
lam sa
dan duduk di tepi ranjang. Alea menangis, aku baringkan tub
ganggu." Mbak Ani berdiri di pintu, tangannya meme
u bangun dan beranj
kan segelas jus jeruk ke arahku.
ah agak
ali mencuri pa
satu tahun lebih tua dariku itu,
ntar, ya. Aku mau ke rumah
ng saja, Alea
k. Maaf sudah
ak. Aku senang Alea d
gal di sendiri di ru
menikahi gadis belia dan menc
di panti asuhan dan sampai sekarang be
n mengusirnya dari rumah, Mbak
mendapati Mbak Ani tak sad
ta Mbak Ani kelaparan karena belum sempat makan
njadi pengasuh Alea. Mendengar tawaranku, Mba
sebagai pengasuh Alea da
golong baru, aku langsung merasa dekat dengan Mbak Ani. Karena ora
iran Mbak Ani. Buktinya, bayiku itu
ak Ani. Dan Mbak Ani yang merasa uang yang aku berikan berlebihan da
mendesaknya dan bilang kalau gajinya naik karena aku puas dengan pekerjaannya mengurus Alea. Barulah M
ayan jauh. Perjalanan ke sana memakan waktu empat jam. Makanya aku mendatangi Mbak Ani saat ini untuk men
aku pam
ar sekedar melihat Alea y
tarku hingga pintu. Baru saja aku hendak
ternyata Mas Arfi
mualaik
kau? Cepa
u
dari nada suaranya, Mas Arfin sedang marah
tu menyeramkan. Aku bergidik, membayangk
. Aku tidak ingin membuat Bang Andi khawatir dengan keadaan rumah tanggaku. Untuk saat ini, aku
gi berpamitan dengan Mbak Ani yang masih
i mengatur nafas dan mempersiapkan mental guna mengha
a kecil yang aku selipkan di balik kancing kemejaku. Berjaga
ngacungkan tangannya begitu aku muncul di teras
gan Mas Arfin. Hanya Bapak yang menatapku dengan tatapan sendu. Hanya Ardi yan
h Mas Arfin deng
riak Ibu mertua dengan suara
rengek Dina dengan air mata yang ber
lagi, seperti kesetanan. Nyaliku hampir ciut, meliha
berteriak?" Aku keraskan suaraku, biar me
ku? Menantu macam apa kau, hah?
ucapannya. Mas Arfin menatapk
sesuatu dariku dan semua keluarg
enjelaskan!" Bapak mer
uh dari mereka. Lalu aku menjelaskan sedetail-detailn
Rahang Mas Arfin naik turun, sepertinya tidak
ni!" teriak Ibu mertua. "Da
nt
u tak asing d