icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Bodoh, Mantan Miliarder

Bab 2 tidak lagi merobek perasaannya

Jumlah Kata:1655    |    Dirilis Pada: 22/11/2025

tu berasal dari hati Lia sendiri. Dia masih harus pura-pura sibuk mengaduk-aduk bubur kacang hijau -

a manis kacang hijau yang seharusnya men

sarapan sebelum berangkat kerja!" Suara Mami Sandra yang tajam sudah me

ab Lia pelan, tanpa berbalik. Ma

diam-diam di kamar mandi. Tapi hari ini berbeda. Di saku daster lusuhnya, tersimpan uang kertas sepuluh

api di saku, dia punya power kecil. Kekuatan itu membuat bahunya tegak sedikit, dan kata-kata Mam

mengenyangkan enam perut. Semuanya harus dihemat, porsi airnya harus lebih ban

Lia. Itu rutinitas paling memuakkan. Lia harus menyodorkan kuitansi kecil (yang dia

gan beras seperempat kilo? Kan sudah saya bilang, pakai cabai rawit yang di pasa

Mas. Kalau aku beli yang busuk, Mami juga y

dua puluh lima ribu, besok akan saya kurangi jadi

menatap Dion lurus-lurus. Di kepalanya, dia sedang menghitung: Rp 20.000? Nggak masalah. Aku semala

aja," kata Lia,

espon Lia yang tidak panik seperti bias

rarti besok aku cuma bisa masak nasi sama kerupuk. Kalau Mami protes, Mas yan

gan ketenangan. Biasanya Lia akan merengek atau membela diri dengan emosi. Melihat Dion bungkam,

lah Alisa si Ibu Rumah Tangga Malang yang harus berjuang dengan Rp 25.000 dan dimarahi mertua karena telurnya kurang asin.

k skincare murahan yang dia beli dari uang cuannya sendiri. Pelan-pelan, penghasilannya mulai terkumpul. Tidak bany

ia, setara dengan sat

es habis-habisan karena katanya itu tidak islami). Celengan itu ditaruh di dasar lemari baju, di balik tumpukan kain batik yang jar

dia mau ke warung sebelah beli bawang. Padahal, dia menyelinap ke kafe kecil di seberang ga

uka laptop bututnya (yang dulu dia beli sebelum menikah dan tidak pernah disentuh lagi karena Dion bilang buang-buang

ia sajikan nanti. Selama satu jam itu, Lia adalah seorang wanita mandiri, yang punya uang sendiri,

tidak bertahan lama. Keja

belum berangkat kerja, memakai parfum yang lebih mahal (Lia tahu itu mahal karena dulu Mami Sandra pernah k

o anak-anaknya. Itu adalah senyum licik, senyu

etidaknya pura-pura tidur, setelah sibuk menyelesaikan de

kl

andi malam-malam begini? Biasanya Dion sangat menjaga jam tidurnya, takut

andi. Bukan suara orang buang air atau s

sebagai seorang istri sudah berteriak kencang. Dengan sangat hati-hati, Lia turun dari ranjang. Lantai

di. Suara Dion samar-samar terd

gen juga. Kangen

a

m dadanya. Sar... itu pasti Sarah. Mantan pacar yang selalu Dion puja-puja kesempurnaa

besok siang ya. Kan aku bilang, lagi susah di rumah. Istriku...

a dingin, bukan sakit. Bukan lagi rasa sakit yang meremas

a begitulah.

ia sudah mengurus enam orang dengan uang saku seadanya, mengorbankan tidurnya, menahan hinaan, hanya untuk

sana, mendengarkan sisa percakapan Dion yang penuh janji manis dan rayuan murahan. Setel

Lia berdiri di depan pintu kamar mandi, dite

anya Dion, suaranya sedikit bergetar. Dia lang

rah. Inilah saatnya dia menerapkan prinsip m

a, suaranya juga datar. Dia sama sekali ti

h curiga. "Oh. Ya sudah. Sana ambil

ti Dion, menuju dapur. Langkahnya t

ndela dapur yang gelap. Wajahnya terlihat lelah, tapi ada ki

dia punya cuan di celengan babinya. Dia punya kemerdekaan yang sedang dibangun. Berdebat d

a b

ranjang, pura-pura membaca buku, tap

Mas?" tanya Lia, sa

itu rekan kerja. Biasa, pr

guk pelan. Dia ta

moga lancar proyeknya," kata Lia, la

ia yang terlalu biasa itu justru membuatnya tidak tenang. Kenapa Lia

, kini hanyalah partner rumah tangga dan ayah dari anak-anaknya. Selesai. Masalah hati? Sudah di

is fiksi romantis tentang wanita yang meninggalkan sua

Dion mau main-main di luar, silakan. Karena saat Dion sibuk PDKT dengan mantan, Lia sedang sibuk membangun kekayaan rahasianya. Da

ang pejuang yang baru saja menemukan musuh sejati dan str

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka