Teror Berdarah
aranya menjauh dari lokasi semula. Memacu kendaraan secepat m
ata berita menyebar dengan cepat, Mama Yonna yang mengetahui ke mana anaknya itu pergi, melakukan banyak sekali panggilan suara
setelah menelepon pihak kepolisian, Luther menemukan senjata api di pos pengamanan. Meski dia sempat kesulitan menemukan keberadaan Yonn
titah Luther tid
lu? Minum?" tawar Yonna m
ali aja
tu, ia mendengar suara motor Luther mulai menjauh dari rumahnya. Mas
ggak salah. Pun, kami sela
ka pintu, seseorang tiba-tiba menariknya ke dalam pelu
L
adi lagi. Aku hampir tidak bisa men
" pangg
tapi bukan berarti kamu harus bertindak gegabah. Petunia orang baru, oke, kamu nggak akan peduli di
an semua khawatir." Yonna mel
ji?" pinta Clovis sambil m
tetapi ia tetap mengaitkan jari
apang ketika tidak bisa menjadikanmu milikku, tetapi aku tidak akan pernah bisa m
engangg
nanti langsung mandi, jangan
ti-hati
barulah ia menutup pintu. Dari belakang, bibi ya
di dapur, jadi nggak sadar
Bi. Aku juga ba
'kan? Bibi sudah dengar
et banget. Kejadian di pasar tadi bikin banjir ker
bawakan
k usa
iapkan meja makan
n sama-sam
p, N
lih untuk pulang lebih cepat. Walaupun sang Mama sudah mendapat kabar anaknya baik-baik saja, tidak ada salahnya pulang lebih awal, setidaknya menenangkan pikiran
a tidak sengaja membuka kembali ingatan di mana kembaran Dovis itu pernah menjalin hubungan dekat dengannya, tetapi tidak sam
nna, dan gadis itu juga menampilkan raut yang sama. Membuat Clovis memilih untuk memendam rasanya begitu saj
njaganya dengan baik, menenangkan hatinya ketika ia merasa sedih dengan hubungan orang tuanya yang mulai terasa aneh. Tetapi tetap saja
. Membiarkan kebiasaannya dahulu, diambil alih oleh sahabatnya,
dan tidak bertindak kotor, meskipun terkadang Luther bisa saja menjadi sangat menyebalka
ri Luther, dengan pasrah ia meletakkan kembali ponsel ke atas na
/
kepala sekolah meminta seluruh murid berkumpul di aula sekolah sembari membagikan bunga lily untuk menyampaikan duka kepada siswa/i yan
rban penyerangan. Untuk menghormati setiap hal yang telah diberikan oleh korban untuk sekolah ini, juga sebagai bentuk
ayangkan apa yang akan terjadi sama kalian berdu
di hadapan foto mu, Yon," tambah Dovis membayangkan ji
bagaimana kondisi Yonna dan Petunia, kenapa harus memik
tetapi aku juga tidak menyesal me
Kami semua mengerti niatmu. Hanya saja, lain kali lebih berhati-hati dan teliti l
! Sudah datar, makin datar lagi mukanya. Kan,
di menunggu di ambang pintu aula. Ia mengan
asihan juga Petunia, dia pasti syok berat
ada di posisi dia pasti
i kalangan orang kay
a Malilah meresp
ia secara langsung ke kepsek, bajunya kelihatan sang
a ada baju khusus pemilik
kan Papa yang punya perusahaan properti juga, b
ggang Dovis, "Heh! Itu berarti pap
ng lainnya t
tunia gagah banget, ya?
sudah 30-an lebih, o
penting awet muda
kenapa? Kamu mau jadi ibu ti
lah terbahak di akhir kalimat, tetapi langsu
a kamu ketawa lebar di sini, hormati
lain yang menatapnya jengkel. Lalu melanjutkan berjalan menuj
f. Aku yakin, kalau kamu yang berada di posisi aku dan aku yang
tetap
alah keluargaku juga. Petunia adalah temanku, selagi aku bisa
k. Setiap langkah yang kamu ambil, pasti memiliki efek lanjutan. Baik atau buruk. Dan yang harus kamu ingat k
erti, Lut
maafmu akan percuma kalau kedepanny
a? Bareng yang lain," ajak Yonna yang
olah gimana perkembangannya?" tanya Clovis k
di awal bulan depan," jawab Luther sembari
dangan ke lain, "Lo
si
eris. "Di sini? Jadi kita
H
vis bersorak kegirangan, termasuk Akia dan Yon
k, makanan sudah datang." Yonna menerima s
'kan, Luth?" tanya
apa bo
au sekolah kita kedatangan
rus, giliran diajak berpa
mau sampai pacaran, Kiya. Sudah nggak
cowok apa?" tanya Dov
jukan tubuhnya, mendekati Dovis mencoba me
alilah tersebut berhasil membua