icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Saya dan Miliarder Cantik

Saya dan Miliarder Cantik

Penulis: Renko
icon

Bab 1 Taruhan Berkencan

Jumlah Kata:1236    |    Dirilis Pada: 05/12/2021

ecil menggantung di sudut bangunan. Baru saja cahaya kekuningan muncul dari papan b

atang satu jam lalu. Tidak mengira jika pintu rumah makan terbuka kembali saat ini dan memunculkan

ke sana. Aku akan menunggumu di sini." Serina

asan. Terlebih dia tidak suka dengan rencana Serina yang tergolong buruk. Belum pernah s

? Tidakkah Kau ingin berkenca

rina. Kalau bukan karena Shohei, pria yang sangat diidolakannya i

mah makan. Dia ragu-ragu untuk melangkah, tetapi Serina yang jaraknya jauh itu terus

i. Rumah makan kosong melompong tanpa satu orang pun yang menempati meja makan. S

tuk berlama-lama menghirupnya. Tidak berbeda dengan Hillary yang melupakan tujuan dan tanpa sadar menikmati bag

kan d

sedikit linglung. Dia baru sadar kalau kedatangannya buk

duduk, sebuah pergerakan membuat dia menolehkan kepala. Pria yang diyakini se

warna merah menyala. Bagaimanapun melihat sekeliling ruangan, sudah jelas kalau

aku belu

tu menu di ru

menu makanan. Namun, dia harus tahu satu hal kalau urusannya bukan untuk membahas soal menu makanan. Ked

memakannya, maka menu i

erkata, "Baiklah. Aku akan memakannya." Dia tidak bisa mundur lagi karena sudah

Hillary hanya melirik saja dari jauh sembari bertingkah seolah sedang menikmati sajian makanan. U

ntuk membayar. Sekarang dia sedikit tertawa, ingin memperlihatkan kalau

a pura-pur

makan sekecil ini memiliki

na, kalau pemilik rumah makan adalah orang yang sangat tidak bersahabat. Entah apa yang disukai

ak akan m

han. Enak saja berkata seperti itu padanya. Jangankan membayar, m

t biasa saja. Hillary mengeluarkan sejum

dari total harga makanan. Sementara Hillary masih gelisah mencari bag

geluarkan ponsel. "Apa aku bisa meminta nomor ponselmu? Aku seorang manajer di sebuah perusahaan. Lain kali akan membawa teman-tem

kan tanpa menunjukkan minat. "Kami t

i rumah makan yang begitu mencekik jika ditinjau dari luas ruangannya. Namun, rencana tidak berjal

k menunggu. Kalau nomor ponselmu ada, mereka akan memesan terlebih dahulu dan mengirimkan seseorang unt

ambilnya sama sekali. Setelah berpikir panjang, baru dia mem

ingat kalau kami tidak menyediakan layanan pesan antar. Jika

isnismu berjalan lancar," ucapnya, kemudian membalikkan badan.

gu sejak tadi. Dia tidak terlalu menunjukkan bagaimana ekspres

berteriak senang. Bukan karena mendapatkan nomor pons

ba-tiba dipeluk sampai kesulitan bernapas, dia hanya

n kertas berisikan nomor itu pada sahabatnya. "Kau

ya. "Bukankah ini terlalu mudah?! Bagaimana kau bisa mendapatkan nomor

Dia terlalu takut untuk berhadapan dengan pria yang menuru

ndapatkannya. Bahkan, keluar dari rumah makan ta

i makanan buatannya dan mengatakan ingin merekomendasikannya pada teman-teman. Setelah it

itu. Lantas, dia terpikirkan tentang kondisi Hillary. "Tapi ... apa Kau baik-baik sa

r karena dia tahu kalau Hillary memiliki penyaki

erti ini. Dan sekarang aku sangat lapar karenanya. Ayo, kita mencari tempat yang layak untuk makan!" ucap

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka