icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sekretaris Rahasiaku

Bab 4 Apa Dia Musuh Anda

Jumlah Kata:1435    |    Dirilis Pada: 16/10/2025

n kantor dalam hiruk pikuk ketakutan. Ia telah mencoba mengirim pesan. Ia telah gagal. Ponselnya kini ada di saku ja

membawa mereka langsung ke ruang bawah

privasiku," desis Rendi, tanpa melepaskan pegangannya. Ia mendoro

"Anda mengintimidasi saya dengan Kesya. Apa yang sebenarnya Anda lakukan pa

k akan bertanya, Sekretaris. Tugasmu sekarang adalah menjadi wanita lain, seseorang yang percaya di

mengintai!" tuntut Rinka. Ketakutan itu memberinya keberanian. "Apa

i mungkin bahaya yang lebih mematikan da

r karakter, yang namanya disebut Ardi dalam email yang

erpura-pura menjadi Nyonya Rendi di de

ntuk mendapatkan apa yang kuinginkan, dan untuk itu, dia harus yakin aku adalah pria yang telah bergerak maju. Bahwa aku telah 'mengikat' seora

untuk manipulasi itu?

an tahu ada yang tidak beres," Rendi menggerakkan tangannya ke leher Rinka. "Hentikan pikiran konyol tentang Kesya dan Ard

ahal dari setelan jas Rendi mengelil

ndiri. "Tapi bagaimana jika Lusi mencoba mendekati Anda? Apa yang harus

yukai gagasan itu. Kecemburuanmu hanya akan membuatnya semakin ingin tahu. Kau har

sebuah distrik elit dengan rumah-rumah besar yang disembunyikan di balik pepohonan tinggi. Rinka melihat penampilannya di pa

oran eksklusif dengan fasad Eropa klasik. Sebelum pintu dibu

ak itu. Di dalamnya terdapat sebuah kalung berlian t

wah," kata Rink

ni, batas itu harus samar. Kau adalah wanita yang kubangga-banggakan," Rendi memaksa Rinka menghadapnya da

Senyum terbaik Nyonya

n percikan tekad. Ia akan memainkan peran ini. Ia akan menjadi permata yang maha

ivat. Di sebuah meja sudut, di bawah cahaya lilin temaram, duduklah seorang wanita. Dia sangat cantik, rambutny

nyumnya begitu memikat dan penuh rayuan, namun saat pandangannya b

am. Ia bangkit, menyambut Rendi dengan pelukan singka

tas yang tegang. Ia menarik Rinka sedikit k

ori murahan. Matanya langsung tertuju pada kalung di leh

ar Lusi dengan nada yang menyakitkan. "Aku kira kau hanya ak

di udara, namun matanya memberi pering

i adalah kesempatan pertama Rendi

ngan pribadi adalah hak prerogatif kami," jawab Rinka dengan sopan namun tajam. "Mungkin Anda t

sedikit melebar, bangga aka

" kata Rendi, memerintahkan dengan nada kasih sayang

au tahu betapa berbahayanya pria yang kau panggil suami ini? Dia bukan tipe pria yang jujur ten

Ini bukan sekadar percakapan ringan. Lusi m

jawab Rinka, suaranya kini terdengar yakin. Ia sedang ber

"Sayang sekali. Karena aku mendengar dia tidak hanya 'mengirim' ba

ma yang digunakan Ardi dalam emailnya mengenai Kesya

an untuk bergosip tentang masa lalu. Kau ingin bicara tentang tawaran ke

bagus, Rendi. Tapi kau harus meyakinkanku bahwa tidak akan ada pihak lain yang mengganggu k

juga menyebut dokumen itu! Ini bukan lagi sandiwara

na berusaha menahan amarah. "Kau tidak perlu khawatir. Apa

aku adalah satu-satunya yang memegang kontrol atasmu." Lusi mengambil napas dan melanjutkan, pandangannya tidak pernah meninggalkan Rinka. "Aku akan memb

ngan meminta Rinka untuk minggir, menguji batas kesabaran dan hubungan palsu

ja. Di balik lipatan kain di pergelangan tangannya, Rinka melihat bekas luka tipis, namun di se

inka menyipitkan mata, berusaha memastikan, Rendi tiba-tiba berdiri, tangan

intah Rendi, wajahnya merah pad

gai, tidak terintimidasi sedikit pun. Ketika Rendi menarik Rinka pergi, Lusi me

idak 'dikirim' begitu saja. Ada harga yang harus dibayar, dan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka