icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Babu Kumal VS CEO Kutub Utara

Babu Kumal VS CEO Kutub Utara

Penulis: Joya Janis
icon

Bab 1 Titipan Berharga

Jumlah Kata:1427    |    Dirilis Pada: 03/12/2021

di sini, Yin gak mau Bu, Yin gak mau tinggalin Ibu.”Terryn yang baru s

pasar, mau sampai mana Ibu sanggup sekolahkan kamu Yin?” ibu Asih mengelus kepala putrinya, sebenarnya dia berat melepas Terryn untuk tinggal ber

ji yaa bakal

anya telpon Sayang, sekali

Imelda. Aluna sangat baik dan ramah kepada Terryn, mereka langsung akrab bahkan seperti kakak b

ki-laki yang lebih tua sedikit dari T

a anak ibu Asih,” jaw

gadis berkepang dan berkacamata itu hanya

anya dia lagi dengan nada dingi

terbata dan ragu mel

ar lhoo di sekolah, nilainya yang tertinggi di kecamatan daerahnya,” sambung ibu Imelda tib-ti

ak Ibu yang bungsu dia sekarang kelas t

an harap Deva mau temenin dia.” Deva berlalu dengan waja

embawaanya, duuh ngidam apa siih dulu aku sampai a

gung dan mencoba memahami s

nah melihat cewek culun itu tapi lupa di mana. Dia m

memang tidak bisa mengenali gadis itu dengan baik, karena kejadian terakhir bersama Terryn terjadi sangat cepat

nan wisata ke desa Terryn. Ibu Imelda adalah anak juragan perkebunan teh di mana banyak penduduk de

n ingin kembali ke kota hari itu juga. Jalanan sangat licin sehingga t

jan yang sangat deras. Terryn menyaksikan mobil yang keluarga Deva dalam keadaan rusak parah di bawah jura

ki-laki yang setengah sadar dan dalam keadaan terluka menggapai-gapai lemah ke arah Terryn. Terry melihatnya dan mencoba mengeluarkan an

wajah Deva pucat dengan luka di pelipisnya,

a untuk menaikkan Kakak ke atas. Aku tidak aka

long kami,” ujar Deva la

lagi Kakak dan keluarga Kaka

apkan kalimat itu Deva rebah di pangkuan Terryn tak sadarkan diri. Te

emu denganmu lagi, walau sikapmu dingin dan kasar seperti itu.” gumam Terryn pelan

ereka memiliki sejumlah asisten rumah tangga. Akan tetapi Terryn anak yang rajin dia tidak mau diam sa

mba Wati di sini. Non Terryn di kamar aja belajar kayak non Aluna atau apa s

makanan kesukaan ibu Imelda, kak Aluna dan Kak Deva, juga tahu apa yang mereka ti

dan tersenyum, mereka suka dengan si

luna.” Bi Inah akhirnya menyerah pada sikap gigih Teryn yang selalu ingin membantu mereka. Selama majikannya tidak

meja makan saat makan malam. Deva pun terlihat lahap

rryn, katanya dia mau tahu masakan ke

mengangkat dua jempolnya, matanya melirik ke ara

sa cuek yaa? Es batu kalah dingin ini.’

segelas air lalu mengelap mulutnya dan meninggalkan meja makan. Terryn terkejut dan sege

akut kualat aja dia tuh sama aku kakaknya kalo mau judes-judes gitu hi hi hi….” Aluna

sibuk banget. Apalagi hotel Ibu sekarang sedang berkembang dan ramai-ramainya pengunjung jadi Ibu

kak Deva, bibi dan mba?” tanya Terryn sa

g temani aku ngobrol dan hhmmmh … jago masak pula, i

suka masakan saya.” Terryn ter

ngungkapin sesuatu di dalam pikirannya dia. Sebenarnya dia mau bilang terima kasih tapi gengsi.” Aluna setengah berbisik mengatakan kalimat tera

ya sebagai kode untuk tidak bersuara l

in, kalo ada perlu masuk ke ka

mengacungkan lengannya tanda semangat, Aluna me

piring tapi segera

on Aluna.” Mba Wati merentangkan tangannya menghalangi Terryn masuk ke dapur. Terryn hanya mengangguk sambil tersenyum kecil kemudi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka