Saya Menjadi Istri Kontraknya, Tapi Dia Ingin Selamanya
/0/27989/coverbig.jpg?v=411a37118fe49a84daad17c1890b7f32&imageMogr2/format/webp)
, jantungnya berdebar kencang di tula
depan dengan kemejanya yang robek sehingga satu
nya untuk bernapas, yakin pengejar
kokoh seseorang, tatapan Gianna
enampilannya mencolok memancarkan keangguna
akangnya. "Brengsek! Ke mana perginya wanita jalang itu? "Saat a
menegang mendengar suara itu;
ing itu, dan sesuatu yang me
bisik, jari-jarinya yang gemetar mencengkeram lenga
ukannya. Rasa jengkel sekilas terpancar di wajahnya, na
api hati Gianna, Tristan meny
mantap. "Jangan mela
un alih-alih ketakutan, rasa aman
dekapnya dengan sikap protektif yang tidak
a secara naluriah mencengkeram kemejany
dari kulitnya menghantam indra pe
el pintu berderit saat pintu terbuka,
ristan tetap memegang erat
dalian dirinya menguap seiring
ik tubuhnya ke arahnya dengan kekuatan magnetis, mencip
a yang tak fokus dan rona merah tak wajar menyebar di pipinya.
onalitas Gianna terurai, memungkinkan obat itu mengklaim kekuasaan pen
jarinya yang dingin dan kapalan di kulitnya yan
an menempelkan bibirnya ke bibir pria itu,
a itu, secara naluriah membuka bibirnya
n ragu, Tristan membalas ciumanny
hwa ciuman ada dalam berbagai vari
a yang dingin menggenggam payudaranya yang panas dan menggoda puncak sensitifnya. Untuk
apat memastikan apakah obat itu sendiri
kegembiraan bercampur dalam dirinya. Gianna mencengkeram punggung
amkan wajahnya di leher pria itu, suaranya
utinya sambil meningkatka
matan luar biasa menyelimuti dirinya hingga kesadaranny
n, cahaya sore mengalir melalui
a mengejutkannya hingga ia terbangun sepen
npa cela, wajahnya yang sangat tampan memancarkan sikap yang ha
dia dan pria ini tidu
gusap cincin yang menghiasi jari
buyar, dan dia menundukkan pandang
tempat aman bagi pandangannya u
a ragu-ragu, berusaha mene
a bisa melanjutkan. "Saya akan berta