icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Suamiku Meminta Restu Untuk Menikahi Wanita Yang Menyakitiku

Bab 5 Setelah Janji Diucap

Jumlah Kata:931    |    Dirilis Pada: 31/07/2025

nyiram bunga di halaman belakang. Cahaya matahari membentuk silue

rmakna. Tidak ada keluarga yang menuntut. Tidak ada suara yang

n selalu tentang bunga dan matahari. Tan

Baru, Tek

restoran miliknya di kota kecil itu. Seorang investor lokal tertarik denga

awal lagi," kata Bagas semangat

m baru?" t

bisa gabungkan restoran dan toko bunga. Tempat makan de

edengarannya manis.

"Kita hadapi bareng

ndangan. Tapi kali

Pernikahan

iapkan lokasi restoran baru. Citra merancang interior dengan tema a

n mengurus perizinan. Hari-hari mereka penuh dengan kerja kera

atu pemasok bahan makanan tiba-tiba menaik

ir kita butuh mereka. Ini pemerasan!" s

s, kita baru mulai. Jangan cepat

iremehkan, Cit,"

kam. Ini pertama kalinya suara Baga

as duduk dan menunduk. "Maa

g bahunya. "Kita tim. Buka

yang Tak

asih direnovasi, sebuah mobil hitam berhenti di seberang jalan. Dari dalam

a

bulan sejak kepergiannya yang terakhir, namun

g?" tanya Citra d

Maya, suaranya tenang tapi ta

a menyilang

n yang dulu kamu cairk

u, Maya. Setengah dari usaha i

g terus, Cit? Dunia ini berputar. Hari ini

gi. Tapi kamu? Bahkan saat b

ia cepat berbalik dan masuk ke mobil.

u-perempuan itu

Lama T

g bawah restoran lama mereka di kota, Citra

isnis lama, dokumen pernikahan, dan... surat per

k saat membaca sa

erti warisan keluarga. Namun jika pernikahan tidak terjadi atau digantikan oleh Cit

ya memang kembali hanya untuk warisan, dan saat tak be

di brankas pribadi. Jika Maya mencoba

Baru:

bat. Ia muntah dua kali saat

nik. "Ka

uk angin... a

pemeriksaan, dokter tersenyum. "Sel

Bagas menatapnya d

iam sepanjang p

k di kursi makan sam

enang?" tanya

ersenyum pelan. "Takut..

nnya. "Kita jalani sama-sama. Kay

isik Wa

Warga kota kecil itu menyambutnya hang

gosip, terutama tentang

ya dulu mantan tun

ya. Tapi katanya seka

desus. Dulu, bisikan seperti itu membuatnya merasa

ku takut orang terus lihat kamu lewa

i, itu masalah. Tapi kalau kamu tahu aku teta

"Aku tahu. Dan a

u, Kehid

dibuka dengan antusiasme tinggi. Konsep bunga hidup di setiap meja dan dapu

ak beristirahat di rumah. Kehamilannya kini memasuki bu

, kadang menyebalkan. Tapi Ci

ai berlalu, mereka tahu satu hal: cinta yang bertahan bukanlah ci

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pernikahan dalam Kepanikan2 Bab 2 Perempuan yang Kembali3 Bab 3 Aku bisa ke sana 4 Bab 4 Cinta dalam Diam5 Bab 5 Setelah Janji Diucap6 Bab 6 Citra terbangun di pagi buta7 Bab 7 Hujan turun deras malam8 Bab 8 menghampiri boks bayi9 Bab 9 Nayla sudah agak besar10 Bab 10 mulai belajar merangkak11 Bab 11 semangkuk bubur12 Bab 12 kamu yakin mau antar Aluna sendiri 13 Bab 13 Sudah hampir dua minggu14 Bab 14 kamu sudah hebat15 Bab 15 membiarkan mereka hidup16 Bab 16 mengamankan diri17 Bab 17 ternyata tak mudah dikesampingkan18 Bab 18 foto keluarga19 Bab 19 Bagas masuk ke ruang tamu20 Bab 20 tawa Aluna21 Bab 21 desa Karangjati22 Bab 22 ikut kegiatan di balai desa23 Bab 23 Senyumnya mengembang24 Bab 24 hanya digunakan warga untuk menjemur hasil panen25 Bab 25 tinggal di desa26 Bab 26 selama berbulan-bulan27 Bab 27 kehidupan yang tak pernah berhenti28 Bab 28 Di ruang tengah29 Bab 29 Kalau jatuh nanti kamu malah luka lagi30 Bab 30 berdatangan31 Bab 31 hati seorang ibu32 Bab 32 dengan hati yang penuh syukur33 Bab 33 kami sudah datang!34 Bab 34 penuh perhatian35 Bab 35 mereka pinjam kemarin36 Bab 36 berkumpul37 Bab 37 menyiapkan sarapan untuk keluarga38 Bab 38 Matanya menerawang ke kejauhan39 Bab 39 dipenuhi aktivitas40 Bab 40 ruang terapi41 Bab 41 apakah semua terapi42 Bab 42 pertama kalinya setelah sekian lama43 Bab 43 bangun hari ini44 Bab 44 menatap secarik kertas45 Bab 45 ponsel berbunyi46 Bab 46 membawa ketenangan47 Bab 47 memberi kesempatan48 Bab 48 bersama Arka dan Bagas49 Bab 49 masih menghantui50 Bab 50 sebelum berangkat51 Bab 51 ketidakpastian52 Bab 52 keamanan53 Bab 53 Kopi buat kamu54 Bab 54 diperjuangkan55 Bab 55 muncul dari tawa anak-anak