Misi Cinta: Dendam Mantan Istri
kah dia harus tert
ya dari Terence. Tepat saat dia mengalihkan pandangan da
rdengar seperti sua
ng!" Suara marah Consuela berg
g Consuela, agen manajemen Julia, yaitu dia memiliki temperamen yang sa
ngan khawatir, Julia pun mengambil kemeja lagi d
piaskan amarahnya pada Terence. "Aku beri tahu ya, kamu it
pria inilah yang penyebab kacaunya situasi ini, Consuela sudah tidak tahan lagi. "Lihat dirimu. Kamu
lia. Dia menunjuk Terence dan dengan kasar mengutuknya. Dia merasa perasa
an dengan hati-hati berjalan ke arahnya. Dengan lem
dia melihat kemeja pria yang dikenakan Julia dan menemukan jejak cintanya dengan Terence mala
rus membawanya kembali. Apa yang kamu pikirkan tentang dia? Partner ranjang gratis?" Semakin Consuela memikirkannya, amarahnya pada Terence semakin membara.
ebagai orang yang frontal. Dia sering memberi tahu Julia b
h, tetapi setelah mendengar perkataan Co
ngin sampaikan. Dia memandang Julia dengan
a sedikit
rence be
Dia tiba-tiba menyadari bahwa dia telah salah m
itkan dahinya. "Kenapa kamu ti
a melirik wajah Terence lagi, Julia langsung menoleh ke Consuela. "Aku senang k
. Tapi dia tak peduli. Setelah dia mengganti pakaiannya,
ra berat Teren
k Terence dengan tatapan ganas pada matanya. "Sebaiknya kamu ingat ini. Mulai sekarang, kamu sudah tid
meninggalkan vila itu. "Julia, tunggu saja. Ak
." Julia kemudian meraih p
amu tidak bisa mendapatkan pria yang lebih baik darinya? Tunggu sa
akan menyesal atau tidak, yang
akan terjadi, dia tak akan pergi keluar untuk
ktu yang lama. Dia naik ke atas dan melihat bahwa lemari itu kosong
ada kehangatan manusia di ruang
na Julia tinggal di sini s
s mengetik dan menghapus pesan di ponselnya, dan
ba teleponnya berdering. Nama "J
Jean di dalam telepon. Suaranya seperti desiran angin,
erence dengan le
ti yang kamu tahu, aku belum kembali ke sini selama tiga tahun. dan sudah banyak hal yang berbeda di kota H. Aku ingin pergi ke supermarket untuk berbela
mbahkan, "Kalau kamu tidak sempat, tidak apa-ap
enyangkalnya. "Tetap di sana dan tunggu aku.
, senyum licik muncul di wa
a jahitan pada tangannya, tetapi hal itu tetap membuatnya cukup menderita. Dia memberi tahu Terence bahwa Julia yang menyakitinya, dan k
i yang mengecewakan, ternyata Terence tidak menunjukkan bat
, jadi dia menelepon Terence untuk
an yang sedang berbicara dengan pasien lain di bangsalnya. Dia membuka pintu
e langsung membantunya untuk mengambil barang tersebut. Pasien di samping Jea
Terence yang tidak berniat untuk menyangkal asumsi pasien tersebut. Sebagai tanggapan,
hnya terlihat tersipu setelah men
ke mobil. Setelah duduk di kursi penumpang, dia mengh