Jejak Asmaraku
Kev
udapatkan hukuman pertamaku karna membelanya, ketika sebu
n bisa kukatakan diriku yang pergi meninggalkannya. Itu semua bukan keinginanku, diri
g untuk pertama kalinya. Ketika semua cahaya seolah terpusat dari
ahkan hingga kini, ketika semua gadis tersenyum kepadaku degupan itu tak datang. Yan
Disa A
l yang sudah sering mampir ke kantor polisi sepertiku tak akan me
ya bersama dengan kasih sayang dan dukungan yang selalu aku pero
an hidup seorang diri dan berjuang agar selalu dihormati. Kini tujuan h
*
asus pelecehan dengan seorang guru, namun banyak siswa yang m
lah. Sang murid yang akhirnya pindah ke sekolah lain ta
rambut kuncir kuda itu ternyata bukanlah murid yang sesungguhnya. Daga
Disa A
u sudah terbiasa. Bahkan aku pernah mendapatkan hal lebih dari ini, sikap keka
pantes sekol
y! Berapa
kekuatanku kupameran. Akan ada saatnya ketika mulut mereka kubungkam den
s kuraih. Berlagak seperti seorang gadis kutu buku yang pernah tersandung kasus seksual dengan seorang guru, membuatku harus terlihat sabar d
milyar akan menjadi milikku dan mereka akan ke
*
ujung gang sempit itu terdapat sebuah tempat peristirahatan sekaligus tempat pembantaian m
dengan paras cantik namun memiliki jiwa yang sangat beringas. Sekilas penampilannya memang a
hembusan angin seolah memancarkan kecantikannya. Bahkan jari-jari lenti
resmi. Hanya ada satu alasan yang membuat mereka semua bersatu, pemahaman
s hilang. Yang mereka tau hanyalah berapa lembar uang yang akan m
leh. Ketika menyadari siapa orang yang mem
it?" Tomi menyeringai keti
isa buat bayar
k itu berisi dua botol anggur merah yang menantang untuk diteguk habis. Seakan memang paham akan pesta
ra lo lupa kalo gua gak bisa minum." Citra langsun
." Lengan Tomi merangkul pundak Citra akrab, s
n itu. "Gak kapok lo kayaknya, ta
gannya sendiri. Seperti kembali mera
o?" tanya Citra sembari
"Biasa, ngikutin pejabat lagi. Gila emang ya, bukan
a namanya orang miskin. Sejahtera semua. Orang pejaba
laman
pengalaman?" Citra kemba
as plastik. "Masih siang, gak usah mabok lo." Citra memperingati deng
ngkat gelasnya tinggi-tinggi seolah memperlihatkan
rus berjalan sembari memberikan
danya gua minum semua." Tomi masih
m Tomi datang tadi. Sebuah job baru menantinya
buah pesan singkat ia kirimkan setelah meli
gua
kan membuka pintu taksi tersebut sesaat tubuhnya membeku
orang guru di sekolah Cendi