icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jodoh yang ditakdirkan

Bab 5 Menjadi tontonan

Jumlah Kata:1123    |    Dirilis Pada: 22/05/2025

jaan apapun di tangannya. Mereka tidak merasa bersalah sedik

raya mengajak Yuna singgah ke toko sepatu. Padahal di

atu, terdengar seruan seorang wanita

, Yu

ya menoleh, k

nita berpakaian kurang baha

itu, langsung menyambut mereka

na?!" Soraya bert

ewi. Dulu mereka sering kok maen ke rumah, tapi tante saja yang tidak perna

n bukannya menyapa Soraya, tatapan ke

ka bertanya setengah berbisik, sambil tatapannya tidak l

ku, Ivan. Sebentar la

aku

Dew

na lagi. Namun Ivan hanya membalasnya dengan anggukan kecil, sambil mengangkat sedikit

rsalaman dengan kedua wanita

gan wanita yang mempertont

seperti ini, kalau masih ada kenalin ke aku, do

sung disambut gelak

Dewi tidak keras, namun Iva

mosi, apalagi mendengar suara tawa me

u, dia segera menarik tangan Yu

anjut lagi ... nt

ar sampai rumah aku telepon!" pamit Y

ng melirik ke arahnya sambil berbisik-bisik, bahkan tid

jika Ivan m

ng tidak mengenal

upakan CEO sekaligus pewaris tunggal dari Sanjaya

usia 25 tahun, pada sebuah universitas terkemuka di Amerika. Saat berusia 27

lalu, dia telah berhasil mengembangkan perusahaannya hingga ke asia, dan me

enghiasi sampul majalah bisnis, da

dia lokal maupun asia yang berlo

yak yang tertarik den

jauh dari gosi

engembangkan perusahaannya, tidak ada gosip ne

ngusaha muda, Ivan juga dianugrahi wajah

elang yang menawan, menjadikan ketampanannya sedikit berbeda. Hidungn

halus di sekitar rahang dan mulutnya, serta rambutnya yang s

lang Ivan miri

angat mengilainya, dan bermimpi untuk

sejuta kelebihan itu, kini hanya

an para wanita itu, kini terlihat mengekor di belak

ya, karena mengenalnya atau tidak, yang jelas, Ivan sekaran

!" panggil Ivan d

menghentikan langkahnya,

raya bertanya denga

rusan, jadi tidak bi

ang ada di kedua tangannya ke tangan Soraya dan Yuna, lalu

sama kita?" Soraya ber

a menatap kepergian

a kalinya ada pria yang

cari perhatiannya, bahkan rela melakukan

annya pergi begitu saja meninggalkan

ranya dia membawa sem

tai. Tangannya memerah, dan terasa keb

bagaiman

ungkin juga kita melanjutkan be

untuk pulang, uang pemberian Ar

semua barang ini ke mobil dulu, setelah itu, kita kembal

aku sudah gak mo

iletakkannya di lantai, lalu dengan susah payah,

nti sebentar untuk istirahat, sebe

nt, jauh dari pintu keluar mall. Bisa di

kan seluruh tenaganya untuk mengangkat barang, yang jelas sekarang telapak ta

Yuna juga kesulitan menghent

g kemudi dengan kuat, se

sih sedikit lebih ringan, tangannya hanya memerah saja, t

, atau dia dulunya seorang penjual jamu gendong, s

ana sekara

lan

dulu sebelum pulang. Ini jug

mua barang tadi, namun dia juga se

an, akhirnya dia menye

ke restoran biasan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ajakan menikah2 Bab 2 Keluarga Salim3 Bab 3 Keluarga Sanjaya4 Bab 4 Bertemu Ivan di mall5 Bab 5 Menjadi tontonan6 Bab 6 Pengagum rahasia7 Bab 7 Pergi clubbing8 Bab 8 Amplop kecil lagi 9 Bab 9 Hymenoplasty10 Bab 10 Lamaran Yuna11 Bab 11 Mengamankan tiga set berlian12 Bab 12 Lamaran Luna13 Bab 13 Membuka luka lama (1)14 Bab 14 Membuka luka lama (2)15 Bab 15 Prewedding Luna16 Bab 16 Prewedding Yuna17 Bab 17 Pergi melampiaskan kekesalan18 Bab 18 Bertemu pengagum rahasia19 Bab 19 Parfum viral20 Bab 20 Panggil aku Marvel21 Bab 21 Sengaja membuat pertunjukkan22 Bab 22 Kabur dari pria berbahaya23 Bab 23 Awal kisah di balik hubungan Ivan dan Yuna24 Bab 24 Besok pagi saja25 Bab 25 Datang ke Jakarta26 Bab 26 Mengunjungi rumah Ardy27 Bab 27 Insiden salah pegang (1)28 Bab 28 Insiden salah pegang (2)29 Bab 29 Persiapan sebelum akad.30 Bab 30 Akad nikah31 Bab 31 Kedatangan Marvel (1)32 Bab 32 Kedatangan Marvel (2)33 Bab 33 Kedatangan Marvel (3)34 Bab 34 Kenapa dia lagi 35 Bab 35 Dia tidak berbohong36 Bab 36 Bertemu Ardy37 Bab 37 Persyaratan Ardy38 Bab 38 Aku tidak gemuk39 Bab 39 Lingerie sexy40 Bab 40 Menyelidiki tas Luna41 Bab 41 Seranjang dengan kakak ipar42 Bab 42 Pria yang hangat43 Bab 43 Gaun pengantin pilihan Yuna44 Bab 44 Resepsi pernikahan45 Bab 45 Insiden kecil di lobby46 Bab 46 Upaya yang gagal47 Bab 47 Anggur merah yang memabukkan48 Bab 48 Mencuri ciuman pertama49 Bab 49 Membangunkan macan yang lagi tidur.50 Bab 50 Pecah perawan (21+)51 Bab 51 Mendapat firasat52 Bab 52 Serangan di pagi hari (21+)53 Bab 53 Resah dan gelisah54 Bab 54 Menjemput istri55 Bab 55 Datang untuk menangkap basah56 Bab 56 Informasi mengenai Gavin57 Bab 57 Akhir dari penantian58 Bab 58 Berkeluh kesah59 Bab 59 Pengakuan Luna60 Bab 60 Pergi mencari pinjaman61 Bab 61 Membayar tagihan rumah sakit62 Bab 62 Bagai pesakitan dengan makanan terakhir63 Bab 63 Keputusan Gavin64 Bab 64 Burung dalam sangkar emas65 Bab 65 Keluar dari pulau tak berpenghuni66 Bab 66 Kembali membuat pertunjukkan67 Bab 67 Sesaat sebelum akad (1)68 Bab 68 Sesaat sebelum akad (2)69 Bab 69 Sesaat sebelum akad (3)70 Bab 70 Aku bukan Yunara71 Bab 71 Curiga72 Bab 72 Terpaksa mengaku73 Bab 73 Memerogoki Gavin74 Bab 74 Menolak ajakan menikah75 Bab 75 Gangguan di saat akad76 Bab 76 Tiba-tiba viral77 Bab 77 Suara-suara sumbang di hari pernikahan78 Bab 78 Mencari tahu wanita tiga tahun yang lalu79 Bab 79 Datang memulangkan Yuna80 Bab 80 Hamil81 Bab 81 Membatalkan pernikahan82 Bab 82 Akhirnya mendapat sekutu83 Bab 83 Menyampaikan kabar perpisahan84 Bab 84 Perjodohan berkedok makan malam85 Bab 85 Bagaikan pedang bermata dua86 Bab 86 Menemui Tania (1)87 Bab 87 Menemui Tania (2)88 Bab 88 Keluarnya putusan pengadilan89 Bab 89 Kedatangan Ivan90 Bab 90 Datang untuk bicara91 Bab 91 Lamaran yang aneh92 Bab 92 Menyembunyikan pria di kamar93 Bab 93 Diary Luna (1)94 Bab 94 Kedatangan Gavin95 Bab 95 Menjelaskan kesalahpahaman96 Bab 96 Hampir ketahuan97 Bab 97 Ivan sakit98 Bab 98 Merawat Ivan yang sakit99 Bab 99 Kedatangan tamu tak terduga100 Bab 100 Permintaan yang tidak masuk akal