icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Satu Malam Bersama Bos

Bab 2 Perkenalan yang Mengejutkan

Jumlah Kata:1049    |    Dirilis Pada: 08/05/2025

a. Atau mungkin hanya perasaan Kirana yang membeku

ri

semalam

usnya tidak aka

jas abu-abu. Sorot matanya tajam, penuh wibawa. Tidak ada jejak dari pri

erusaha menenangkan dir

kkan satu tangannya ke saku celana, sementa

dalam, dan tegas. "Saya Adrian Ra

berdenging. D

mulai, saya ingin mengenal kalian lebih dulu," lanju

ketika sadar bahwa jari

i

a. Jantungnya berdegup kencang, bukan hanya karena perkenalan ini, tapi kare

anya. "Kirana Putri, saya baru bergabung

. "Punya pengalaman di

ja di perusahaan konsu

uman profesional yang membuat Kirana tidak bisa meneb

njaga ekspresinya tetap netral. Tapi

arapan bagi timnya. Sepanjang waktu, Kirana berusaha tidak menatapnya ter

n? Atau... sesuatu

-

uru membereskan catatannya, berharap bisa seg

mencapai pintu, suara

ran

enti di

iri di belakangnya, tangan terseli

uangan say

ngan saling bertukar pandang. Kirana b

i, ia menganggu

langsung berjalan keluar. Kirana men

-

asa tertekan oleh atmosfer di dalamnya. Ruangan itu luas,

pan mejanya, menyila

dekat pintu. "Ada yan

u menghela napas kecil. "Ja

ah. "Saya hanya me

, seolah menilai sesua

ni

emalam, mereka adalah dua orang asing yang berbagi satu malam yang sehar

cara lagi. "Bagaimana menuru

"Sejauh ini baik, Pak.

rkan diri pada meja. "Bagus. Say

enegang.

diartikan. "Apa yang terjadi semalam... t

na berdebar

memastikan bahwa mereka bisa bekerja tanpa

n fakta bahwa mereka pernah berbagi sesuatu y

pelan. "Saya m

uatu dalam sorot matanya yang membuat

akhirnya. "Kalau beg

i sebelum ia mencapai pintu,

satu lagi

erhe

enuh arti. "Jangan terlalu gugup setiap kali

irana b

ntu di belakangnya, dan bersand

ta

dan ia sudah hampi

encoba menenangkan diri. Nafasnya masih belum stabil, dan kepalanya pe

iap kali menatap saya. Or

akan sesuatu yang tajam, tapi ia masih sadar di

k napas panjang. "Tenang, Kirana. Jan

rjanya, seorang rekan kerja, Dinda, m

pertama udah dipanggil bos ke ruan

. "Kayaknya cuma prosedu

perkenalan mah di depan banyak orang, bukan privat di ruangannya. Bo

memang jarang melakukan ini? Lalu

ial." Ia terkekeh, mencoba mengalihkan perh

natap layar komputer, bayangan Adrian muncul di kepalanya.

ling membua

itu tahu

pnya untuk mengalihkan pikiran. Tapi baru beber

u sebelum meeting jam satu siang. Saya ingin melihat

engerjap

i kerja beberapa jam, dan su

ngesalkan adalah k

buat say

pat. Pria itu benar-benar

esopan mungkin, meskipun tangannya gata

Saya akan men

irana bersandar di kursin

n aku sudah ingin memba

Adrian menang. Jika pria itu mengujinya, maka ia

.. ia ingin sekali b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka