Satu Malam Bersama Bos
a. Atau mungkin hanya perasaan Kirana yang membeku
ri
semalam
usnya tidak aka
jas abu-abu. Sorot matanya tajam, penuh wibawa. Tidak ada jejak dari pri
erusaha menenangkan dir
kkan satu tangannya ke saku celana, sementa
dalam, dan tegas. "Saya Adrian Ra
berdenging. D
mulai, saya ingin mengenal kalian lebih dulu," lanju
ketika sadar bahwa jari
i
a. Jantungnya berdegup kencang, bukan hanya karena perkenalan ini, tapi kare
anya. "Kirana Putri, saya baru bergabung
. "Punya pengalaman di
ja di perusahaan konsu
uman profesional yang membuat Kirana tidak bisa meneb
njaga ekspresinya tetap netral. Tapi
arapan bagi timnya. Sepanjang waktu, Kirana berusaha tidak menatapnya ter
n? Atau... sesuatu
-
uru membereskan catatannya, berharap bisa seg
mencapai pintu, suara
ran
enti di
iri di belakangnya, tangan terseli
uangan say
ngan saling bertukar pandang. Kirana b
i, ia menganggu
langsung berjalan keluar. Kirana men
-
asa tertekan oleh atmosfer di dalamnya. Ruangan itu luas,
pan mejanya, menyila
dekat pintu. "Ada yan
u menghela napas kecil. "Ja
ah. "Saya hanya me
, seolah menilai sesua
ni
emalam, mereka adalah dua orang asing yang berbagi satu malam yang sehar
cara lagi. "Bagaimana menuru
"Sejauh ini baik, Pak.
rkan diri pada meja. "Bagus. Say
enegang.
diartikan. "Apa yang terjadi semalam... t
na berdebar
memastikan bahwa mereka bisa bekerja tanpa
n fakta bahwa mereka pernah berbagi sesuatu y
pelan. "Saya m
uatu dalam sorot matanya yang membuat
akhirnya. "Kalau beg
i sebelum ia mencapai pintu,
satu lagi
erhe
enuh arti. "Jangan terlalu gugup setiap kali
irana b
ntu di belakangnya, dan bersand
ta
dan ia sudah hampi
encoba menenangkan diri. Nafasnya masih belum stabil, dan kepalanya pe
iap kali menatap saya. Or
akan sesuatu yang tajam, tapi ia masih sadar di
k napas panjang. "Tenang, Kirana. Jan
rjanya, seorang rekan kerja, Dinda, m
pertama udah dipanggil bos ke ruan
. "Kayaknya cuma prosedu
perkenalan mah di depan banyak orang, bukan privat di ruangannya. Bo
memang jarang melakukan ini? Lalu
ial." Ia terkekeh, mencoba mengalihkan perh
natap layar komputer, bayangan Adrian muncul di kepalanya.
ling membua
itu tahu
pnya untuk mengalihkan pikiran. Tapi baru beber
u sebelum meeting jam satu siang. Saya ingin melihat
engerjap
i kerja beberapa jam, dan su
ngesalkan adalah k
buat say
pat. Pria itu benar-benar
esopan mungkin, meskipun tangannya gata
Saya akan men
irana bersandar di kursin
n aku sudah ingin memba
Adrian menang. Jika pria itu mengujinya, maka ia
.. ia ingin sekali b