NIKMATNYA IBU DAN ANAK PEMILIK KOST
ki-lakinya yang kini ber
lama ini, ia membesarkan Rio seorang diri, menahan rindu pada Andi, ayah Rio ya
ni aku besarkan tanpa kamu,Nak,"
tajam pada sosok Andi yang
Selama ini, ia hidup tanpa sosok ayah. Kini, tiba-tiba
Rio, "ayahku tidak mu
hatinya. Ia tahu, kata-katanya tak akan m
suatu hari nanti, Ri
g tepat untuk menjelaskan semuanya. Ia menarik Andi menjauh, me
amun tegas. "Selama ini,ibu berjuang sendirian. Ia ha
t, menahan rindu, dan mena
diucapkan Nita. Ia tak menyangka, keperg
tidak cukup. Mas harus menebus kesalahan Mas. Mas harus men
pipinya. Ia memeluk Nita, mencari kekuat
isik Andi, "terima kasi
sa sesak. Ia mencintai Andi, namun ia ta
ncurahkan isi hati, mengenang masa-masa indah yang pernah mereka lalu
sik Nita di tengah desahan mereka, "ta
"Aku tahu, Sayang. Aku a
enikmati malam hari bersama samb
kmatnya sayang,kamu selal
membuatku nyaman,aku
cchh nikmatnya sayang,la
yang lagi,masukkan kontol kamu ke dalam
irnya masuk sayang nikmatnya
plok plok plok plok ahhh sttttt,sayang la
hhhhh sayang rasanyat mau keluar dia di dalam,ayok
sudah lima tahun kita tidak main bersama sayang,tetapi goyanga
jangan pernah tinggalkan aku sayang walaupun ini berat,kita
menikmati malam hari hingga
io. Ia berlutut di hadapan mereka, m
uara bergetar, "aku telah menyakiti kalian.
di ayah dan su
air mata kembali m
akan mudah. Namun, ia juga t
p Nia, "tapi aku butuh waktu
menatap Andi dengan
rcaya pada pria yang m
tahu, kamu marah padaku. Aku tidak menyalahkanmu. A
bu. Ia melihat ketulusan di mata
io, "aku akan mem
nan mereka masih panjang. Namun, ia yakin, dengan cinta dan kesabar
tempat tidur, membiarkan lelahnya menguap be
nuhi rapat dan tenggat waktu
enikmati sunyi inda
knya yang masih duduk di bangku SMP, berdiri di amba
i adiknya. "Rio, ada apa? Kenapa wajahmu se
dur, menundukkan kepala. "Kak, Rio ma
a bicarakan, sosok yang tiba-tiba hadir kembali setelah bertahun-tahun
. "Rio... Rio takut, Kak. Ayah tiba-tiba data
diknya ini selalu terlihat kuat, ceria, tapi kali
ngarkan," bis
annya dengan Andi, ayahnya. Tentang
t, dan cemas. Ia tidak tahu bagaimana harus bersikap, bagaimana
gaimana," ucapnya, air mata mulai membasahi pipinya. "Rio
erasakan bahunya bergetar. Ia tahu,
ng. Bertahun-tahun mereka hidup tanpa kehadirannya, d
ucap Nita, mengelus rambut adiknya. "Tapi, K
akan menya
dengan mata basah. "Tapi,
di pipi Rio sang adik. "Kakak ada di sin
ni bersama-sama,"
merasa aman, terlindungi. Ia tahu, Rio membutuhkan lebih dari se
ak yang ganteng, baik, sayang," bisiknya, suaranya bergetar. Ia
ng sedang terjadi. Ciuman itu lembut, hangat, tapi juga
. Ia tahu, ini tidak seharusnya terjadi. Tapi, ia tidak bisa menahan dir
dak tahu apa yang ia lakukan, tapi ia merasa nyaman,
Mereka saling menyentuh, saling mencumbu, saling memiliki. Mereka
pi juga bahagia. Mereka telah melakukan sesuatu yang salah, tapi mereka juga m
Mereka tahu, ini tidak bisa diulangi. Tapi, mereka