Bukan Istri Yang Lemah
ya terasa begitu kontras dengan suasana hatinya yang bergejolak. Malam ini, seperti malam-malam s
ng sepi tanpa satu pun pesan dari suaminya. Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Sesekali, Elara menggig
adi awal bahagia malah berubah
tatapan kosong. Pernikahan ini hanyalah hasil dari perjodohan bisnis-Elara adalah bidak yang dikorbankan oleh keluarganya untuk meng
amanan hidup sebagai nyonya keluarga Aldric. Ia tidak akan mundur dan menyerahkan semuanya hanya karen
elangkah keluar dari kamar, dan menuruni tangga dengan kecepatan yang terkontrol. Di lantai bawah, ia mendapati Ves
mpaknya masih cukup sadar. Mata tajamnya yang biru keperakan se
rdengar datar, mencoba menaha
tawa dingin. "Memangnya a
tangannya, tetap
ujarnya dengan nada tenang, meski
uh dengan ketidaksabaran. "Jangan berlagak seperti istri yang ped
nya. "Dan kau juga tidak ada di sini karena keing
gkat sudut bibirnya dalam senyum sinis. "Kau
kkan kelemahan. "Kau ingin aku menggugat
h sudah mengantisipasi jawaban
uatnya menyerah-mengabaikannya, mempermalukannya, bahkan mungkin melukainya secara em
ini baru s