Bukan Istri Yang Lemah
an. Para tamu berdandan sempurna, mengenakan gaun dan jas mahal, sambil bersulang dengan sampanye yang mengalir tanpa henti. Ini bukan sekad
t dengan lengan Vesper seolah mereka adalah pasangan sempurna. Tapi di balik
udah bisa merasakan permainan y
suara seorang wanita menyapa merek
k itu. Ivy Langford. Wanita yang selama i
yang melengkung dalam senyum penuh kemenangan, serta tangan yang dengan santa
a ketidaknyamanan. Bahkan, ada sesuatu dalam sorot mata
apa dengan nada santai, seolah istri
alah permainannya. Vesper ingin memancing reaksi, membuatny
wanita yang mud
dan mengalihkan pandangannya ke Ivy. "Aku juga senan
aja aku diundang. Lagipula, aku
n. "Aku hampir lupa-kau memang punya keahlian
ebelum ia cepat menyembunyika
njukan ini. "Sayang, kau tidak keberatan kal
gaimana reaksinya. Jika ia menolak, itu berarti ia mengakui kekalahan. Jika ia me
tahu bagaimana m
ai, membuat beberapa orang di
lis, tertarik. "Oh?
kan lembut namun penuh kepemilikan. "Karena kita adalah pasangan m
pun yang menyaksikannya. Ivy tampak seperti ingin berkata sesuatu, tapi Elara s
an Elara meletakkan tangannya di bahu Vesper semen
i telinganya. "Tapi kau tahu ini tidak mengu
aku masih tidak akan membe
berkilat tajam. "Kau tidak akan bisa bertahan selaman
tu, menatapnya dengan sorot penuh perlawanan. "Ki
h persaingan, perang antara mere