Derita Penantian Cinta
anto dengan mas kawin perhiasan 20 gram dan seperangkat al
i? Sah?" tanya
ab saksi da
ang hadir kompak mendoakan at
sudah resmi jadi sepasang
lalu menandatang
saling menatap penuh haru. Almira tak pernah menyangka bah
lmira dan Adryan. Dia seperti tengah kecewa dan kesal at
lan yang
e h
aja pulang
um," ucapku saa
ria paruh baya yang menjadi ayah
nya Bapak seraya masi
u lalu mencium pun
i sini. Bapak mau
k?" tanyaku seraya du
t menghela
h Om Ridwan, terus katanya, Om
nyaku sedik
eraya merubah posisi dudu
a kerjanya. Terus mau nyari calon istri, dan katanya juga
uat keningk
ong ke Om Ridwan, nyariin jodoh buat Mira?"
rian bekerja, ditambah lagi Bapak mengatakan hal yang tidak aku sukai. Entah mengapa, aku m
alu ikut campur dengan kehidupan pribadiku, entah karena rasa perduli sebagai paman atau karena hal lain,
Ridwan ngajakin Bapak ke rumahnya. Ya sudah, Bapak mampir ke sana sekalian istirahat sebentar, terus ngobrol-ngobrol biasa, ngobrol soal kamu, soal
nnya. Namun, aku kurang menyukai pria-pria itu, bukan aku ingin menjadi pemilih atau pun merasa lebih baik hingga aku berani menolak pria-pria itu. Namun
rangnya?" tanyaku menc
anya kerja sama ngontrak di sini. Om Ridwan ju
Bapak mau ngejodoh
i nyari calon istri, berarti kan udah siap Mir. Kamu coba dulu aja kete
h Bapak," ucapku kare
h, nanti Bapak bilan
ah tau orangnya
emu sama dia, nanti besok pulang kerja dia langs
is dia pulang kerja langsung ke
ebagian shift siang ya pulangnya malem, ya mungk
am dan lagi-lagi
au yah kamu ket
pek, Mira ke kamar yah Pak, mau istirahat dulu," ja
lang ke Om Ridwan
hkan denganku, terkesan sombong dan angkuh, namun kenyataanya, setiap orang yang dikenalkan dan dijodohkan denganku, aku tidak menyukai mereka. Bukan karena fisik atau pun j
*
am
aku berjalan menuju meja
ang aku beli sudah habis dan aku juga melihat ada piring kot
apak yang baru saja se
makanannya a
ma Mas Benny abis
semua Pak
su makan si Benny. Kuli bangunan aja
hanya bisa m
na menghampiri lalu meliha
Ren, sama Mas Benny,
sih? Terus aku makan
amu kan kerja punya gaji, ya
makan sendiri? Lagian Bapak kenapa sih, sekali-kali marahin tuh
a gimana Mas mu itu gimana," ucap Ba
ah Ren,
apek, aku juga belum gajian. Mbak aja deh yang keluar beli maka
lah menghadapi kelakuan kel
sok aku harus bangun pagi untuk membersihkan rumah sebelum berangkat bekerja. Semenjak kedua kakak perempuanku sudah menikah dan ak
i di mana Mbak?" tanya
Ren, warteg yang
l, aku ingin cepat-cepat menghabisk
an kaki k
mm
k. Mbak ga capek apa?" Rena bert
yaan Rena, Rena hanya bisa bicara dan
h Mbak masakannya, hmmm makin gendut deh a
m sambil melihat k
bak, aku tidur
dalam membersihkan rumah. Ia selalu beralasan kalau dirinya capek karena sudah bekerja. Waktu ibu masih hidup, memang kerap kali mem