Takdir Perjanjian Pernikahan
memimpin perusahaan tapi dia harus di hadapkan dengan kenyataan harus menikahi wanita yang bahkan dia tidak mengenal wanita itu. Hingga detik ini, Wi
as meja. William membuang napas kasar, ketika menatap ke layar tertera ibunya menghubungi dirinya. Tidak ada pilihan lain, tidak mungkin
m saat panggilanny
buk?" tanya Veronica
k, ad
encan. Kalian kan akan menikah, mama ingin
a, besok a
us mengajak Marsha berkencan. Kau ini
hati. "Ya, nanti aku a
au begitu mama matikan dulu. Ingat b
nya. Tidak ada pilihan lain, jika William tidak menuruti kein
i dia harus menghubungi wanita itu. Dengan malas, Willia
Willam panggila
ukannya tadi aku sudah menandatangani surat
aman! Atau aku akan mel
apa William?" ta
ncan." tukas William yang son
h?
ngan gadis kecil sepertimu. Ibuku yang memaksaku un
u tidak me
u aku bisa menolaknya, ak
malam kau jemput a
putmu. Kau sudah harus siap saat ak
n terlambat." balas Marsha yang
on dari ku." geram William saat Marsha de
*
meja, dia mendengus kesal setelah
epon?" tanya Karin s
b Marsha dengan
u, bukannya kalian tadi baru b
berkencan dengann
Karin benar-benar tidak percaya, M
tidak. Kami berkencan karena kei
dengan berkencan kau akan semakin mengenal Wi
ndengus tak suka. "Sudahlah, aku ingin pulang. Ke
lah, selamat menikmat
ninggalkan kafe. Sebelum meninggalkan kafe, Marsha suda
*
arkir mansionnya. Marsha turun dari mobil, dia melangkah masuk ke dalam rumah. Saat Marsha he
ayang?" Clara melangkah men
" jawab
i Veronica, kau dan William a
ela napas ka
menyiapkan gaun untukmu. Mama ingin memb
ku hanya jalan dengan Wil
am. Itu yang harus membuatmu terlihat jauh lebih cantik. Ma
u mau masuk ke kamar dulu." Marsha langsung berjalan meninggalkan
*
ranjang. Dalam beberapa hari ini, pikirannya benar-benar sangat kacau.
a dihatinya. Pria yang berhasil membuatnya menunggu. Mes
internet. Senyum dibibir Marsha terukir, ketika melihat foto Raymond.
emimpin perusahaan keluarganya di Jepang. Tahun ini harusnya Raymond sudah kembali ke Kanada. Jika saja Marsha
gu, maka Marsha akan tetap menunggu. Marsha yakin, Raymond akan kembali padanya. Marsha juga yakin, hubungannya dengan Raymond akan
salah satu artikel yang mengatakan Raymond berkencan dengan seorang wanita. Marsha terus me
ta ini?" gu
ond tidak mungkin membohongi dan melukai dirinya. Marsha sangat mengenal Ray
idak akan pernah berpikir buruk tentang Raymond. Selama ini Raymond selalu b
ikel itu. Hingga kemudian, Marsha mulai memejamkan matanya. Tubuhnya ter