Kumpulan Cerpen Gairah Klasik
an pun bersedia kembali: "Oh, saudara-saudara, me
dak akan menjadi masalah untuk menemukan X
takannya dengan senyum menyanjung, sambil perlahan membuka kancing bajuny
nangan mereka. Mereka menatap Li Xiaoyan deng
n berkata, "Minta saja aku melepaskannya sendiri. Bantu aku, s
yang mengangguk, dan semua orang be
aja, kenapa ka
diam di d
ria itu menelanjangi Li Xiao
i dan kanan. Dia kemudian membungkuk, meraih penis pria di depannya, menatap pria yang menatapnya
ng dan lidahnya bergerak maju
angsung tampak pada di
Di bawah bimbingan para lelaki di kedua sisi, ia memegang kedua penis itu masing-masin
dan perlahan mengayunkannya di depan pria di
Daging di pantat montoknya menggulung, meninggalkan bekas telapak tangan merah.
vagina yang menghadapnya mulai mengeluarkan cairan vag
orny banget, dia malah
emutar pinggangnya lebih kencang lagi. Keempat pria yang mengelilingi Li Xiaoyan menggunakan tangan-tangan besar mereka untuk menjelajahi tub
sama sekali. Dia menggeser kursi dan duduk di atasnya, meno
Li Xiaoyan. Li Xiaoya menjilati sperma dari penis kedua pria itu sambil tersenyum licik, lalu melahapn
ng di ranjang, memegang penis yang ereksi dan mengarahkannya ke vaginanya dan duduk di atasnya. Kemudian dia berbaring di atas pria itu dan b
ucapan Li Xiaoyan, dengan mata berbinar ia datang ke belakang Li Xiaoyan dan mendapati anusnya yang be
gus membuat Li Xiaoyan me
ilang membuat wajah Li Xiaoyan
enoleh dan menatap bosnya dengan menggoda: "Kakak
nyum penuh arti: "Aku tidak terburu-b
reka yang keras ke mulut Li Xiaoyan. Li Xiaoyan tidak punya pilihan selain memegan
hasrat fisikku masih saja menggebu,