icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bayi di Depan Rumah

Bayi di Depan Rumah

Penulis: E. Rinrien
icon

Bab 1 Tangisan Bayi Tengah Malam

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 09/10/2021

turun dengan derasnya. Saat tiba-tiba sayup-sayup kudengar suara tang

ngat-ingat. Bayi siapa yang tengah m

ggak?" tanyaku

Sepertinya ia sedan

n bayi?" tanya

rintik hujan deras, suara itu tak terdengar terlalu keras. Nam

a di luar, M

capnya seraya bangk

Mas Denis. Aku takut, kalau yang kami dapat

" tanya

tengah malam, takut ada

sini tak ada yang p

benar bayi orang ba

an bayi itu sepertinya menang

kemudian mengeko

ahun yang lalu, kami sudah tinggal di komplek perumahan ini. Tak heran j

lap banget," ujarku. Kami saat ini sed

depan. Suaranya sudah dekat," u

ng, kemudian berjalan

a kembali masuk ke teras. Di tangannya, ada ke

, suara tangis bayi

Mas?" tanyaku seraya mengamb

menutupinya. Kemudian kuangkat bayi mungi

angan dan kepalanya. Mulutnya sepert

i lapar seper

ngnya, Dek." Mas Denis sigap m

ini dan langsung tahu letak botol susu ini. Ta

ihan bayinya kedinginan," ucap

Mas.

perempuan ini, sepertinya belum genap satu bulan. Terlihat dari tangan

, ya, Mas?" tan

ini merindukan seorang bayi yang hadir di tengah-tengah kami belum juga mendapatkann

i orang itu

. Ia mengusap pipi bayi yang

dak terkena hujan, Dek. Mas enggak bisa bayangin

punya hati tidak membuang bayi in

yi, orang lain begitu mudah membuangnya

di simpan di depan rumah kita, ya, Mas?

hu pertanda ia pun tak

a lapor RT

or, ya, Ma

er

juga enggak tahu kapan bisa hamil,"

e itu. Ia hanya ingin merawat anak kandung saja. Terlebih, mama dan papa mertuaku han

erbal sampai program bayi tabung sudah aku lakukan. Namun, Allah

Denis menikah lagi. Mas Denis pun menolak untuk me

imana

emaksa." Sedih sebenarnya kalau bayi ini harus dititipkan di

rpikir. Bayi dalam pangkuanku

han dan menaruhnya pelan-pelan agar ia tak terbangun. Kutatap wajah

lama aku rindukan. Tak sadar air mata menitik, mengingat apakah aku bisa

s Denis menepu

ma. Tapi kita harus lapor Pak RT dulu, besok. Seka

eperti mendapa

mengijinkan?" tan

bnya sambil

n papa, Mas?" Aku khawatir jika

an mas. Yang terpen

ak kita bagaimana, Mas?" Aku mengajuk

enyitkan dahi te

n, sudah setahun a

hamil, Dek." Mas Denis seperti

enjelasan ke papa dan mama kalau aku sengaj

aku tak siap kehilangan bayi ini hanya karena Mam

ok kita lapor ke Pak RT dul

bisa tahu kalau ini b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka