icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jangan Main-Main Dengan Dia

Bab 6 Menodai Mantelnya

Jumlah Kata:1394    |    Dirilis Pada: 03/01/2025

angannya tertuju pada Yolanda. "Bu

in di sini untuk bersikap sok penting. Aku yak

dak kembali ke sana saja? Apa dia masih berpikir dia

pi aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Jangan biarkan dia merusak hari kita. Kita di sini untuk mencarikanmu pakaian baru yang

in membiarkan momen it

tika dia berkata, "Kak Yolanda, kebetulan sekali bertemu denganmu di sini! Apa kamu

yang sedang dia lihat. Dia tidak akan pernah meninggalka

," ucap Yolanda dengan datar, hampir tidak melirik

"Tapi jujur saja, Kak Yolanda, apa kamu bisa membeli sesuatu di sin

i tetap fokus pada pakaiannya,

rsahaja menunjukkan kualitas eksklusif. Sedikit rasa iri menggerogoti hatinya. Cengkeramannya

t manis ketika dia melangkah mendekat. "Aku hanya me

dan mencengkeram lengannya. Gerakan itu membuat kopinya

dalah karya unik yang hanya ada satu set

hatian dan kebanggaan orang tuanya. Itu bukan hanya pakaian, i

-jarinya mengusap kain mantelnya seolah-olah dia berusaha meyak

itu adalah bagian dari dirinya. Simbol cinta or

nannya kini ternoda. Yolanda menatap noda itu dengan ekspresi tak terbaca, se

kaget, berpura-pura menekan tangannya ke d

uang kertas yang sudah kusut. Dia mengibaskannya dengan jijik ke arah Yol

, jika kamu bahkan bisa menemukannya di tempatmu biasa berbelanj

ertas yang jatuh sebelum kembali ke

tahu. Di desa kecilmu itu, uang itu pasti bisa membeli

bahkan tidak ada jejak amarah di wajahnya. Kemudian, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Yoland

oleh keterkejutan ketika kopi

kan maskara, dan melunturkan bulu mata palsuny

am

bercampur dalam ekspresinya. Dia memelototi Yolanda, tangannya yang t

ampel kain di tangannya, hanya untuk berhenti di

enangannya memudar di setiap langkahnya

ma kasih! Apa kamu sudah benar-

ihina. Dia menurunkan suaranya dengan nada bergetar dan terluka. "Ibu, aku hanya mencoba menebus kesalaha

uarkan setumpuk uang kertas. "Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi sekarang, jadi kamu tidak bisa memeras uang dari kami! Ini! Amb

n. "Itu tidak cukup," ucap Yolanda,

ena marah. Tidak cukup? Ber

tetapi tajam. "Ini adalah mantel edisi terbatas MS. Uang yang

as? Darimu? Kamu pasti mengira aku bodoh. Jangan berpura-pura sampah mur

makin jengkel. "Kita berada di MS sekarang," ucap Yolanda singkat sambil menunjuk

"Mari kita konfirmasi dan a

n teliti, jari-jarinya menelusuri kain dan labelnya. "Mantel ini memang edisi terbat

t terakhir. "Selain itu, mengingat sifat bahannya yang halus,

diri mereka runtuh dalam sekejap. Mante

ibersihkan. Masukkan ke tagihan di kartuku. Aku tidak punya waktu untuk omong kosong ini." Di

mbayaran. Beberapa saat berlalu dan pramuniaga itu kembali dengan ek

li, memelototinya seolah-olah masalahnya ada di kartu itu. "Seharusnya ada lebih dari dua ratus jut

ya. Biaya pembersihan untuk pakaian edis

ya, cukup tajam untuk membuat semua orang yang ada di d

dia melangkah maju. "Ini keterlalua

transparan, Nyonya. Bahan mantel ini membutuhkan perawatan khusus, itulah kenapa harganya

amarah merembes melalui penam

Jika empat ratus juta terlalu mahal, kamu masih punya pilihan lain." Dia terdiam, tatapannya dingin dan tak te

Beraninya kamu?! Kamu pikir kami semiskin dirim

nselnya dan menghubungi Jonas, orang yang di

dia harapkan, suara Jonas malah menggelegar di ujung telepon. "Di m

yang sangat mendesak menghantamnya seperti petir. Genggamannya pada ponsel goyah

uatu? Apa y

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mereka Membuangnya Begitu Saja2 Bab 2 Seorang Pria yang Terluka3 Bab 3 Kembali ke Keluarga Kandungnya4 Bab 4 Adik yang Bermasalah5 Bab 5 Mencari Penyelamatnya6 Bab 6 Menodai Mantelnya7 Bab 7 Mengungkap Siapa Pelakunya8 Bab 8 Aku Tahu Sedikit9 Bab 9 Acara Lelang di Klub Dalu10 Bab 10 Sukarelawan Samsak Tinju11 Bab 11 Memilih Gaun12 Bab 12 Merusak Gaunnya13 Bab 13 Memenangkan Perhatian14 Bab 14 Apakah Dia Benar-Benar Akan Mengobati Pak Emil 15 Bab 15 Mengantar Surat Penerimaan Secara Pribadi16 Bab 16 Gadis Genius dalam Rumor17 Bab 17 Mahasiswi Baru18 Bab 18 Hadiah Kenzo19 Bab 19 Dia Adalah Yuri20 Bab 20 Perawatan Unik21 Bab 21 Nenekmu Akan Kembali Besok22 Bab 22 Jatuh ke Dalam Air23 Bab 23 Berpura-pura Menjadi Korban24 Bab 24 Bertaruh25 Bab 25 Seorang Mahasiswa yang Berprestasi dalam Segala Hal26 Bab 26 Hanya Seorang Pramusaji27 Bab 27 Aditya dan Luis28 Bab 28 Pameran Barang Antik29 Bab 29 Menantang Otoritasnya30 Bab 30 Kalah Telak31 Bab 31 Racunnya Sudah Dikeluarkan Semua32 Bab 32 Jangan Mencoreng Nama Keluarga Herlangga33 Bab 33 Membalas Secara Langsung34 Bab 34 Perjamuan Ulang Tahun Emelia35 Bab 35 Hadiahnya Sama36 Bab 36 Belia Tertipu37 Bab 37 Jalan-Jalan ke Mal38 Bab 38 Restoran Barat Mewah39 Bab 39 Kamu Kurang Pengetahuan40 Bab 40 Tidak Ada Gunanya Berdebat dengan Orang Bodoh41 Bab 41 Namamu Ada di Daftar Program42 Bab 42 Dia Ada di Sini Juga43 Bab 43 Mereka Hanya Bisa Menunggu44 Bab 44 Penampilan yang Luar Biasa45 Bab 45 Menghancurkan Citra Yolanda di Mata Aditya46 Bab 46 Membuat Belia Merasakan Perbuatannya Sendiri47 Bab 47 Belia Merasa Sedikit Pusing48 Bab 48 Menuai Apa yang Ditabur Sendiri49 Bab 49 Perjamuan Teh Akhir Pekan50 Bab 50 Pengalaman Pertama Salma51 Bab 51 Bertemu Salma Lagi52 Bab 52 Mendapatkan Undian53 Bab 53 Keterampilan Menyeduh Teh yang Hebat54 Bab 54 Kecurigaan Keluarga Rahardi55 Bab 55 Hanya Seorang Sopir 56 Bab 56 Kamu Tidak Bercanda57 Bab 57 Hanya Sebuah Lelucon58 Bab 58 Ini Adalah Kesalahpahaman59 Bab 59 Orang yang Bersalah Selalu Menuduh Orang Lain Bersalah60 Bab 60 Jangan Sentuh Apa yang Bukan Milikmu61 Bab 61 Mengambil Foto Mereka62 Bab 62 Nama Asli Terungkap63 Bab 63 Pembalikan64 Bab 64 Drama Makan Malam Keluarga65 Bab 65 Tipu Muslihat Baru66 Bab 66 Angan-Angan Jonas67 Bab 67 Kegelisahan yang Mengganggu68 Bab 68 Terjebak Dalam Suatu Rencana69 Bab 69 Siapa Dalang di Balik Jebakan Ini 70 Bab 70 Belia Menukar Hadiah71 Bab 71 Dia Bukan Gadis Biasa72 Bab 72 Hampir Membuat Masalah Besar73 Bab 73 Dia Adalah Okin74 Bab 74 Menulis untuk Membuktikan Dirinya75 Bab 75 Meminta Belia untuk Pergi76 Bab 76 Penolong Dalam Masalah77 Bab 77 Berjudi dengan Yakub78 Bab 78 Uangku Tidak Tumbuh di Atas Pohon79 Bab 79 Kesenangan yang Sebenarnya80 Bab 80 Ronde Penentu81 Bab 81 Tidak Sanggup Menerima Kekalahan82 Bab 82 Pertemuan yang Menyenangkan83 Bab 83 Bagaimana Mungkin Dia Mengenal Seseorang yang Penting 84 Bab 84 Seperti Magnet Masalah85 Bab 85 Bertaruh86 Bab 86 Pertarungan Batu87 Bab 87 Memotong Batu88 Bab 88 Kemunculan Zamrud yang Langka89 Bab 89 Taruhan Adalah Taruhan90 Bab 90 Lagu Itu Dicuri91 Bab 91 Dituduh Melakukan Penjiplakan92 Bab 92 Yolanda Harus Bertanggung Jawab93 Bab 93 Mencari Kambing Hitam