DEAL?
ha berpikir bagaimana caranya meyakinkan Nathan Xander tapi itu tidak mungkin. Padahal saat ini ia bersama
ke sana sekarang,"
untuk menjemputmu, bersiap
ka
elah Risha mematikan pang
eminta tolong aku menemaninya," kata Risha s
itu biar a
ebihan. Menyadari itu Risha langsung tersenyum sungkan pada Se
pi
u setelah aku pulang,"
etelah itu ia berdiri menuju mobilnya dan melaju ke apartemennya. Dan benar saja d
ke dalam mobil itu dan sang supir langsung
athan berada di l
g paling khusus dan mewah. Yah, tidak heran jika yang memilikinya adalah seorang Nath
i
t bel apartemen itu, tidak lama kemudian pintu apartemen terbuka dan tampak seorang wanita muda yang sangat cantik men
" tanya wani
emen Pak Natha
pi kamu
terdengar suara Nathan di belakang
ampak kesal dan membukakan pint
au pulang!"
ah
g ia disuruh pulang. Tapi ... jik
g pemain film cantik itu. "Bukannya k
tidak lagi!" N
gambil tasnya yang berada di atas m
! Jangan
menaruh tasnya di atas meja. Saat Nathan menuju ke ruang lain, Risha melihat han
jalan!' demikian pes
ana untuk membayar model
ai yang terlalu kecil b
au melihat bagaimana kau membujukku agar aku memb
han Xander. Ia berdiri dan mendatangi Nathan, ia melingkarkan
uman?" bisik Risha begitu seks
man seperti apa yang bisa membuatnya m
bagaimana Risha menggodanya, namun lagi-lagi wanita itu begitu menggoda hasratnya untuk melakukan hal yang l
h mereka merapat. Sesekali ciuman itu terlepas hanya untuk mengambil pasokan oksigen lalu mereka mel
*
dan Nathan. Risha hanya bisa mencengkram bantal yang berada di ba
than dan mengajaknya ci
mu?" bis
t menikmat
menoleh ke arah handphone-nya, ternyata itu panggilan dari Sean. Awalnya mereka tak ma
ayang!" bi
ita lanju
han menghenti
mengatur napasnya. "Ia pun meraih handp
ah pulang?" tany
ku sudah mau
ya secara pelan namun tera
desis Risha
u kenapa?"
... tadi makan makanan pe
jangan makan yang pedas!" om
k ap-
sehingga Risha langsung mematikan panggilan handphone
nahan puncaknya namun ia akhirnya tak
il mempercepat gerakannya. Dan tidak lama kemudia
hah ...
wanita itu dengan mesra. "Ah ... bagaimana kalau kau menjadi pacarku gelapku saja?" tawar Nathan, "de
yang harus terus-terusan membutuhkan bantuan seorang Nathan Xander. Jika pergelaran busana itu sudah selesai, maka akan banyak
mengambil handphone-nya.
yang. Jangan lupa
. "Maaf, aku harus pulang," kata Risha membelakangi Nathan. "Kita bic
an meminta supir untu