Istri Pengganti Yang Tak Dicintai
sa lagi ia mundurkan. Kata-kata yang ingin ia katakan menggantung di tenggorokannya, terjepit antara keraguan dan
ngan yang jelas di sana. Keira merasakan itu, sebuah ketegangan yang membuat jantung
sa lagi terjebak dalam kebingungannya, tidak bisa lagi hidup dalam bayangan
nya menatapnya penuh tekad. "Aku sudah membaca buku harian Rachel. Aku tahu dia takut, Ezra. Takut
a dari Keira, seolah mencoba menghindari tatapan itu. Keira bisa melihatnya-Ezra sedang berjuang melawan ses
," kata Ezra dengan suara yang lebih pelan, hampir s
suaranya semakin tegas. "Rachel menulis
tegangan yang menggantung di udara, seperti ada bom waktu yang siap meledak. Ia tidak
ingin dia ketahui," Ezra akhirnya berkata, suara p
erhenti berdetak. "Apa ma
baru menyadari betapa dalam luka yang telah ia buat. "Aku tida
aku sudah tahu cukup banyak, Ezra. Rachel tahu sesuat
l yang lebih gelap dari yang kau bayangkan," jawabnya dengan suara rendah. "Hal-h
memberitahuku sekarang, aku tidak akan pernah bisa p
kebingungannya sendiri. "Aku... aku terlibat dalam sesuatu yang lebih buruk dari yang
. "Terlibat dalam apa, Ezra?" tanyanya dengan suara tercekat
orang-orang yang salah, Keira. Aku terlibat dalam bisnis yang gelap, jauh sebelum aku mengenalmu
rasa seperti mimpi buruk yang terus berputar dalam pi
lai curiga tentang siapa aku sebenarnya, tentang siapa yang aku kenal dan apa yang aku lakukan di belakang layar.
ah kebohongan. Ezra, suaminya, ternyata seorang pria yang begitu jauh dari sosok yang ia kenal dan c
Keira. Aku tahu dia sedang mendekat pada kebenaran, dan aku tidak bisa membiarkan orang-orang
k sekarang tak lagi nyata. Semua yang ia yakini tentang Ezra, tentang hubungan mereka, ternyata hanyalah i
dengan rasa bersalah ini. Aku tahu aku telah mengkhianatimu, Keira. A
ya. "Ezra, kenapa kau tidak pernah memberitahuku? Kenap
n. "Karena aku tidak tahu bagaimana kau akan me
alkan oleh orang yang paling ia percayai, yang paling ia cintai. "Jadi, a
sa semakin kehilangan. Semua yang ia pikirkan, semua yang
jadi pada hidup kita?" Keira akhirnya berbisik, s
kukan adalah menatap Keira dengan tatapan penuh penyesalan, seola
a, terperangkap dalam masa lalunya yang kelam. Ia berjalan perg
ah kehilangan segala-galanya-termasuk kepercayaan pada
ghancurkan segalanya. Tidak ada lagi ruang untuk kebohongan, tidak ada lagi harapan yan