icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Di Balik Kabut Petualang

Bab 4 Bayangan di Puncak

Jumlah Kata:1485    |    Dirilis Pada: 10/12/2024

tuk menguji keberanian dan ketahanan. Jalan setapak yang awalnya jelas kini tertutup

an yang rimbun, tetapi atmosfer di sekitar mereka tetap terasa be

us ukiran aneh di permukaannya. "Arkana, kau pikir kunci ini benar-benar akan m

i depan. "Semua petualangan punya risikonya. Tapi aku percaya, apa pun y

pi suara gemuruh dari jauh

Nayara, suaranya

nya. "Gemuruh itu... seperti

igala, tetapi tubuh mereka diselimuti kabut tebal. Mata mereka bersi

a," bisik Nayara, mengangka

nya. "Kabut ini kembali lagi. S

koordinasi. Arkana tahu ini adalah situasi yang sulit-makhluk-makhluk itu bukan h

t, ia menebasnya dengan pisaunya, tetapi seperti sebelumny

tu untuk mundur sementara. "Cahaya masih melemahkan mer

lebih kuat," kata Arkan

n perak yang dipegang Naya

koin itu di tangannya, berharap menemukan cara untuk menggunakannya. Saat cahaya mata

natap koin itu dengan kag

emancar dengan intens, seperti menembakkan sinar keemasan yang menyebar ke seluruh penjuru. Serigala-seriga

erengah-engah sambil memperhati

yakin. Tapi aku rasa koin ini bukan hanya kunci untuk memasuki gunun

uan. "Semakin kita mendekati gunung ini, semakin berba

um tipis. "Aku yakin. Kita sudah te

*

sar di kaki Gunung Azhara. Mulut gua itu dihiasi den

rkana. "Ini pasti

pi karena perasaan aneh yang menyelimuti gu

"Ya. Tapi itu hanya mem

intu gua. Begitu koin itu menyentuh ukiran, pintu gua perlahan

ampaknya tak berujung, dihiasi dengan cahaya

Nayara, matanya terbelalak

menuju inti Gunung Azhara. Dan aku rasa, di sana k

nanti mereka di dalam gua masih menjadi misteri, tetapi satu hal yang pasti: perjalanan mereka menuju inti

akin dalam ke kegelapan. Apakah mereka siap menghadapi rahasia terbesar

Cahaya redup dari kristal-kristal di dinding memantulkan bayangan aneh di setiap

r sekarang," bisik Ark

p ke depan dengan cemas.

gah ruangan, terdapat altar batu dengan ukiran aneh di atasnya-persis seperti yang mereka

ita," kata Arkana, mendeka

atanya melirik ke sekeliling. "Ap

u tidak tahu. Tapi menurutku ini be

ntuh permukaan altar, batu-batu di sekitar mereka mulai bersinar. Suara gemeri

g mencakup seluruh wilayah Gunung Azhara, lengkap dengan lembah-lembah, sungai-sungai, dan gar

ara, melangkah lebih

alah peta yang lebih besar dari yang kita temukan sebelumnya. D

ir keras. "Kita tidak sendirian di sini,

emuruh lembut yang semakin dekat. Arkana memegang pisauny

ia tua dari malam sebelumnya. Pria itu menatap mereka deng

dengan suara serak. "Aku penasaran apa ya

ati. "Kami mencari jawaban, seperti yang kau tahu

ka tidak akan pergi begitu saja. "Baiklah. Mungkin kali

ampak seperti bayangan yang panjang. "Namun, jangan berharap terlalu bany

ya penuh curiga

dunia manusia dan dunia yang lain. Dulu, ketika Gunung ini terbentuk, ia menyerap segala

ya. "Tapi apa artinya itu bagi kita

. "Di puncak gunung, ada sebuah portal-tempat di mana dunia-dunia itu bisa saling

ke dunia lain?" tanya Nayar

berada di dunia lain itu bersahabat. Ada makhluk-makhluk yang

rus dilakukan. "Jadi, kita harus mengalahkan makh

anya tentang pertarungan fisik. Kalian juga harus memahami dunia itu, cara

"Kita siap untuk menghadapi apapun ya

kepercayaan. "Kalian berani. Itu adalah awal yang

*

ara. Namun, mereka tahu bahwa jalan yang mereka tempuh tidak akan mudah. Sebelum mencapai tujuan, mereka harus mengat

anya penuh tekad. "Kita harus sampai ke punc

Dan aku tidak takut

gunung. Di sana, di balik portal yang menunggu untuk dibuka, s

menghadapi tantangan terakhir mereka di Gunung Azhara. Apa yang akan mereka temukan di punc

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka