Di Balik Kabut Petualang
tuk menguji keberanian dan ketahanan. Jalan setapak yang awalnya jelas kini tertutup
an yang rimbun, tetapi atmosfer di sekitar mereka tetap terasa be
us ukiran aneh di permukaannya. "Arkana, kau pikir kunci ini benar-benar akan m
i depan. "Semua petualangan punya risikonya. Tapi aku percaya, apa pun y
pi suara gemuruh dari jauh
Nayara, suaranya
nya. "Gemuruh itu... seperti
igala, tetapi tubuh mereka diselimuti kabut tebal. Mata mereka bersi
a," bisik Nayara, mengangka
nya. "Kabut ini kembali lagi. S
koordinasi. Arkana tahu ini adalah situasi yang sulit-makhluk-makhluk itu bukan h
t, ia menebasnya dengan pisaunya, tetapi seperti sebelumny
tu untuk mundur sementara. "Cahaya masih melemahkan mer
lebih kuat," kata Arkan
n perak yang dipegang Naya
koin itu di tangannya, berharap menemukan cara untuk menggunakannya. Saat cahaya mata
natap koin itu dengan kag
emancar dengan intens, seperti menembakkan sinar keemasan yang menyebar ke seluruh penjuru. Serigala-seriga
erengah-engah sambil memperhati
yakin. Tapi aku rasa koin ini bukan hanya kunci untuk memasuki gunun
uan. "Semakin kita mendekati gunung ini, semakin berba
um tipis. "Aku yakin. Kita sudah te
*
sar di kaki Gunung Azhara. Mulut gua itu dihiasi den
rkana. "Ini pasti
pi karena perasaan aneh yang menyelimuti gu
"Ya. Tapi itu hanya mem
intu gua. Begitu koin itu menyentuh ukiran, pintu gua perlahan
ampaknya tak berujung, dihiasi dengan cahaya
Nayara, matanya terbelalak
menuju inti Gunung Azhara. Dan aku rasa, di sana k
nanti mereka di dalam gua masih menjadi misteri, tetapi satu hal yang pasti: perjalanan mereka menuju inti
akin dalam ke kegelapan. Apakah mereka siap menghadapi rahasia terbesar
Cahaya redup dari kristal-kristal di dinding memantulkan bayangan aneh di setiap
r sekarang," bisik Ark
p ke depan dengan cemas.
gah ruangan, terdapat altar batu dengan ukiran aneh di atasnya-persis seperti yang mereka
ita," kata Arkana, mendeka
atanya melirik ke sekeliling. "Ap
u tidak tahu. Tapi menurutku ini be
ntuh permukaan altar, batu-batu di sekitar mereka mulai bersinar. Suara gemeri
g mencakup seluruh wilayah Gunung Azhara, lengkap dengan lembah-lembah, sungai-sungai, dan gar
ara, melangkah lebih
alah peta yang lebih besar dari yang kita temukan sebelumnya. D
ir keras. "Kita tidak sendirian di sini,
emuruh lembut yang semakin dekat. Arkana memegang pisauny
ia tua dari malam sebelumnya. Pria itu menatap mereka deng
dengan suara serak. "Aku penasaran apa ya
ati. "Kami mencari jawaban, seperti yang kau tahu
ka tidak akan pergi begitu saja. "Baiklah. Mungkin kali
ampak seperti bayangan yang panjang. "Namun, jangan berharap terlalu bany
ya penuh curiga
dunia manusia dan dunia yang lain. Dulu, ketika Gunung ini terbentuk, ia menyerap segala
ya. "Tapi apa artinya itu bagi kita
. "Di puncak gunung, ada sebuah portal-tempat di mana dunia-dunia itu bisa saling
ke dunia lain?" tanya Nayar
berada di dunia lain itu bersahabat. Ada makhluk-makhluk yang
rus dilakukan. "Jadi, kita harus mengalahkan makh
anya tentang pertarungan fisik. Kalian juga harus memahami dunia itu, cara
"Kita siap untuk menghadapi apapun ya
kepercayaan. "Kalian berani. Itu adalah awal yang
*
ara. Namun, mereka tahu bahwa jalan yang mereka tempuh tidak akan mudah. Sebelum mencapai tujuan, mereka harus mengat
anya penuh tekad. "Kita harus sampai ke punc
Dan aku tidak takut
gunung. Di sana, di balik portal yang menunggu untuk dibuka, s
menghadapi tantangan terakhir mereka di Gunung Azhara. Apa yang akan mereka temukan di punc