TEPIAN HATI SEORANG ISTRI
ang dengan senyumnya ya
tersenyum, sambil meletakkan d
abku, tak lepas menat
ng indah kepadaku, senyu
an lagi hatik
h tembang campursari. Kalau sudah begini, senandungnya yang samar pun terdengar indah di telingak
la
uh perasa
sekian lama sa
rus istri
la
uh gi
ke arahku. Senyum indahnya terkembang mengiringi s
ing sabar, y
buri bakal
lengkan kepala sam
a sukses me
i hari minggu, kaos ketat berwarna kuning dan hotpants je
.... Sing
engar senandung Alya dari dalam sana. Aku sendiri kurang paham apak
jadi bete karena aku makin tersiksa sendiri begini, dibiarkan terjebak dalam p
ke ruang makan yang berdekatan dengan dapur dan gudang. Sekilas aku melihat Alya
ndengar suara senandungnya yang bergema, d
an
ona Alya. Anak ini kalo mandi, lama banget. Mungkin karena ia
u lega di sandaran sofa ruan
lagi meteran panja
ran yang pendek itu aja
beli dulu ke pasar ya..." kata mas Ricky lagi, lalu dia melangka
pasar dulu sebent
as teriak Alya d
bini hobi amat t
l bentar ya... Tunggu aja dulu biar kita rampung h
... Ojo k
pasar, namun masih se
or, siapa tau meterannya disitu..."
erutuku. Walau akhirnya aku
kursi meja makan aku melihat jubah mandi Alya tersamp
lhoo
dapat rezeki bagus nih, bisa melihat Alya selesai mandi dengan hanya me
he
ku. Aku menunda mencari meteran itu ke dapu
andi. Ini saatnya, pikirku. Aku segera melesat ke arah meja kompor
ar mandi terbuka, aku se
gkah santai dan meletakkan pakaian kotornya di sebuah keranjang. Pada saat dia berbalik it
ah maafkan aku
tubuh istrimu yang putih seputih putihnya itu
duk, menutupi bongkahan payudaranya hingga sebag
angkah darinya. Kakinya segera merapat, s
atanya liri
atapi Alya, dan kemudian menghadap ke
r ska
ejak tadi beradu dengan mataku
ng tertunduk dalam karena malu, dan bi
bongkahan payudaranya sak
begitu malu. Aku pun bergerak, melangkah mundur dan tanganku
a berpaling, masih menatap tu
bali, mengulurkan juba
perlu ini, dek.
lirihnya. Segera diraihnya si jubah mandi, disam
indah itu kini sebagia
lewat. Alya pun memanfaatkan perbuatanku itu denga
ermisi..." katanya pe
i langkahnya. Mataku mena
aga
depan. Aku bisa melihat punggungnya yang tertutup sebagian oleh gerai rambut, goyangan pinggulnya yang men
... Apalagi ini masih menyi
Aku kembal
sebelum masuk ke kamarnya. Matanya menatapku mal
.. Kuatkan