icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ranumnya Dosa di Balik Tirai

Bab 5 Pengorbanan Cinta

Jumlah Kata:1512    |    Dirilis Pada: 29/11/2024

hitam dari malam-malam tanpa tidur. Namun, di balik kelelahan itu, ada tekad yang perlahan tumbuh. Ia tahu bahwa

mah mereka. Lilin-lilin kecil dinyalakan di meja makan, musik lembut mengalun di latar, dan aroma makanan

n mengirim pesan pendek. "Maaf, aku le

un yang Adrian pilihkan untuknya saat bulan madu mereka di Bali. Rasanya seperti tamparan, tetapi Nayla h

lagi mencari-cari perhatian. Dia menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya sendiri dan mengisi waktu dengan kegiatan

icara. "Adrian, aku tahu kamu sibuk, tapi aku juga ada di sini. Kita masih punya

u belum jadi suami yang baik belakangan ini. Aku hanya... aku t

sakit yang perlahan mengakar di hatinya. Malam itu, ia terjaga di tempat tidur sementara Adrian terlela

amu rumah masa kecilnya, dia menceritakan semua yang ia rasakan. "Apa aku salah ka

aman, Nak. Kalau kamu ingin bunganya tumbuh subur, kamu harus terus merawatnya, bahkan sa

telah memberi begitu banyak tanpa meminta apa pun kembali dari

kesibukannya, tetapi keheningan Nayla terasa seperti dinding yang perlahan terbentuk di antara mereka. Suatu malam, Adrian memandang N

cah keheningan. Nayla menoleh, terkejut den

coba terdengar biasa saja mes

an," jawab Adrian. "Aku tahu aku belum jadi sua

a ingin kita kembali seperti dulu, Adrian. Aku ingin merasak

yla. "Aku juga ingin itu, Nay. Aku

tahu, kata-kata saja tidak cukup. Mereka membutuhkan

ekadar makan malam bersama atau berjalan-jalan di taman. Mereka mencoba menemukan kembali kehangatan ya

ati angin malam, Nayla memberanikan diri untuk

. "Tidak, Nay. Aku memikirkan kita. Aku me

inya, ia tahu bahwa perjalanan ini masih panjang. Cinta mereka bel

engan erat. Ia tahu bahwa cinta adalah tentang pengorbanan, tetapi ia berharap peng

ekali lagi-bukan hanya pada Adrian, tetapi juga pada cinta mereka. Sebab, jik

-hal kecil-menyiapkan bekal makan siang untuk Adrian, menyelipkan catatan penuh kasih di dalam tas kerjanya, hingga mengajaknya makan m

cahaya lilin yang berpendar lembut, Nayla memandang Adrian dengan tatapan serius. "Adrian, aku ingin kita

. Aku merasa... terkadang aku terlalu terjebak dalam pekerjaanku h

untuk benar-benar hadir dalam hubungan mereka. Rasa cemas itu semakin tumbuh ketika Adrian menerima panggil

ang selalu hadir di antara mereka. Namun, bukannya marah atau menuntut

ada sesuatu yang ingin kamu katakan, katakan sekarang

. Dia sedang melalui masa sulit, dan aku merasa berta

di, kamu merasa lebih bertanggung jawab padanya daripada pada per

," Adrian membela diri. "Aku ha

up kalau aku harus terus berbagi tempat di hatimu dengan orang lain. Jika kamu masih

an mendapatkan jawaban malam itu. Tetapi dia juga tahu bahwa keputusannya un

segala perasaan sakit, frustrasi, dan harapannya ke atas kanvas. Lukisan itu menggambarkan seorang wanita yang b

tinya terluka, dia masih memiliki kekuatan untuk berdiri tegak. Mungkin cint

u selalu ceria dan penuh semangat kini tampak rapuh namun tangguh. Dia menyadari betapa besar ci

sesuatu yang sudah lama tidak dia lakukan. Saat dia memasuki studio lukis,

ap Adrian, meme

dengan kehadirannya. "Kamu pulang

Untuk semuanya. Untuk membuatmu merasa tidak cukup, untuk mengabaikan

uan. "Adrian, aku butuh lebih dari sekadar maaf. Aku butuh tin

kan membuktikannya. Mulai sekarang, aku akan menempatkan

ketakutan, dan harapan mereka, seperti dulu saat mereka pertama kali jatuh

n mereka, tetapi bayangan dan kerusakan yang ia tinggalkan masih ada. Meskipun begitu, Nayla merasa l

u tentang menemukan cara untuk mencintai tanpa melupakan siapa diri kita sebenarn

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka